BAB I
PENDHULUAN
A. Latar belakang
Sejak jaman dahulu, manusia sangat mengandalkan lingkungan sekitarnya untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya untuk makan, tempat berteduh, pakaian, obat, pupuk, parfum, dan bahkan untuk kecantikan dapat diperoleh dari lingkungan. Sehingga kekayaan alam di sekitar manusia sebenarnya sedemikian rupa sangat bermanfaat dan belum sepenuhnya digali, dimanfaatkan, atau bahkan dikembangkan. Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan. Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat berdasar pada pengalaman dan ketrampilan yang secara turun temurun telah diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia telah dilakukan oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu terbukti dari adanya naskah lama pada daun lontar Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak pabbura (Sulawesi Selatan), dokumen Serat Primbon Jampi, Serat Racikan Boreh Wulang Dalem dan relief candi Borobudur yang menggambarkan orang sedang meracik obat (jamu) dengan tumbuhan sebagai bahan bakunya. Obat tradisional (herbal) telah diterima secara luas di hampir seluruh Negara di dunia. Menurut World Health Organization (WHO), negara-negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin menggunakan obat tradisional (herbal) sebagai pelengkap pengobatan primer yang mereka terima. Bahkan di Afrika, sebanyak 80% dari populasi menggunakan obat herbal untuk pengobatan primer (WHO, 2003).
Faktor pendorong terjadinya peningkatan penggunaan obat tradisional di negara maju adalah usia harapan hidup yang lebih panjang pada saat prevalensi penyakit kronik meningkat, adanya kegagalan penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu diantaranya kanker, serta semakin luas akses informasi mengenai obat tradisional di seluruh dunia.
WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk obat herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk kronis, penyakit degeneratif dan kanker. Hal ini menunjukan dukungan WHO untuk back to nature yang dalam hal yang lebih menguntungkan. Untuk meningkatkan keselektifan pengobatan dan mengurangi pengaruh musim dan tempat asal tanaman terhadap efek, serta lebih dalam memudahkan standarisasi bahan obat maka zat aktif diekstraksi lalu dimurnikan sampai diperoleh zat murni.
Di Indonesia dari tahun ke tahun terjadi peningkatan produksi obat tradisional. Menurut data Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM), sampai tahun 2007 terdapat 1.012 industri obat tradisional yang memiliki izin usaha industri yang terdiri dari 105 industri berskala besar dan 907 industri berskala kecil. Karena banyaknya variasi sediaan bahan alam, maka untuk memudahkan pengawasan dan perizinan, maka badan POM mengelompokan dalam sediaan jamu, sediaan herbal terstandar dan sediaan fitofarmaka. Persyaratan ketiga sediaan berbeda yaitu untuk jamu pemakaiannya secara empirik berdasarkan pengalaman, sediaan herbal terstandar bahan bakunya harus distandarisasi dan sudah diuji farmakologi secara eksperimental, sedangkan sediaan fitofarmaka sama dengan obat modern bahan bakunya harus distandarisasi dan harus melalui uji klinik.
Menurut penelitian masa kini, meskipun obat-obatan tradisional yang pengolahannya masih sederhana (tradisional) dan digunakan secara turun-temurun berdasarkan resep nenek moyang adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, memang bermanfaat bagi kesehatan dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh. Beberapa perusahaan mengolah obat-obatan tradisional yang dimodifikasi lebih lanjut. Bagian dari Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Bentuk obat tradisional yang banyak dijual dipasar dalam bentuk kapsul, serbuk, cair, simplisia dan tablet.
Khasiat alamiah dan kemurnian obat-obatan tradisional seringkali “dinodai” oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab terutama produsen obat tradisional yang hanya mencari keuntungan finansial saja tanpa memperhatikan kemurnian dan resiko dari kandungan obat tradisional. Banyak dari para produsen dengan sengaja mencampur kandungan herbal dari obat tradisional dengan obat modern yang secara kimiawi jika dosisnya tidak tepat akan berbahaya.
Bukan yang pertama kali Badan Pangan Obat dan Makanan (BPOM) menarik obat tradisional dari peredaran. Seperti halnya yang baru-baru ini terjadi, sebanyak 22 macam obat tradisional dan suplemen berkhasiat menambah stamina pria ditarik dari peredaran. Obat-obat itu mengandung bahan kimia obat Sildenafil sitrat dan Tadalafil sitrat. Bahan kimia obat keras itu dapat membahayakan kesehatan bahkan dapat mematikan jika digunakan tanpa resep dokter. Efek Sildenafil yang bisa terjadi yaitu sakit kepala, dispepsia, mual, nyeri perut, gangguan penglihatan, radang hidung, nyeri dada hingga kematian. Sedangkan pada Tadalafil dapat menyebabkan nyeri otot, nyeri punggung, kehilangan potensi seks permanen, menurunkan tekanan darah, hingga stroke. Daftar obat-obatan yang ditarik dari peredaran tersebut antara lain: Blue Moon, Caligula kapsul, Cobra X kapsul, Hwang-Ni-Shen-Dan, kuat tahan lama serbuk, Lak-Gao-69, Alvaret, Macagold, Manovel, Okura, Otot Madu, Ramstamin, Sanomale, Sari Madu kapsul, Samson, Sunny-Sang-Rang-Wang-Ing-Ying-Din, dan pil Sunny kapsul, Teraza, Top One kapsul, Tripoten, Urat Perkasa kapsul dan Dumex. Saat ini BPOM telah mengumpulkan 157.749 kotak obat tradisional dan suplemen makanan. Secara nasional jmlahnya telah mencapai 208.091 kotal atau 1.095 bungkus.
Seperti diketahui selama ini mayoritas obat-obatan tradisional yang ditarik dari peredaran adalah obat-obatan tradisional dari negara lain yang dalam hal ini adalah dari Cina. Produsen yang mengimpor produk obat tradisional dari Cina tersebut jarang sekali melakukan penyaduran bahasa yang terdapat dalam label obat tradisional dari Cina tersebut. Akibatnya banyak konsumen hanya mengetahui informasi mengenai khasiat dan penggunaan obat tersebut hanya dari penjualnya saja tanpa bisa memahami arti yang tertulis dari label obat-obatan tersebut karena label ditulis dalam bahasa Cina.
Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, memiliki keanekaragaman obat tradisional yang dibuat dari bahan-bahan alami bumi Indonesia, termasuk tanaman obat. Indonesia yang dianugerahi kekayaan keanekaragaman hayati tersebut, memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman dan 940 spesies di antaranya diketahui berkhasiat sebagai obat atau digunakan sebagai bahan obat (Puslitbangtri, 1992). Keanekaragaman hayati Indonesia ini diperkirakan terkaya kedua di dunia setelah Brazil dan terutama tersebar di masing-masing pulau-pulau besar di Indonesia.
BAB II
ISI
A. Obat Tradisional
Selama berabad-abad, berbagai macam obat telah berupaya ditemukan manusia untuk mengobati berbagai penyakit. Sejak zaman yang paling awal, obat tradisional yang kebanyakan berupa obat herbal telah digunakan untuk mengobati penyakit. Misalnya Papirus Ebers, yang disusun di Mesir sekitar abad ke-16 SM, memuat ratusan obat rakyat untuk berbagai penyakit. Akan tetapi, pengobatan herbal biasanya diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi.
Meskipun ada yang berpendapat bahwa obat tradisional atau obat herba lebih aman daripada obat-obat farmasi modern, obat tradisional bukannya tidak berisiko. Peringatan dan rekomendasi apa saja yang hendaknya dicamkan seseorang sewaktu mempertimbangkan pengobatan herbal atau obat tradisional? Sebelum membahas mengenai risiko obat tradisional, berikut ini adalah beberapa resep obat tradisional dan fakta pengobatan dari masing-masing resep tersebut yang berkhasiat untuk mengatasi beberapa jenis penyakit dan mengatasi problem untuk penampilan pribadi.
B. Pengertian Obat Tradisional
Obat tradisional sudah dikenal sejak lama di beberapa negara, seperti Cina, India, Jerman, Amerika (Indian), Thailan, Jepang, dan negara-negara lainnya . Bahkan di Indonesia, obat tradisional sangat popular. Hal tersebut dapat kita lihat dengan banyak
Berdirinya perusahaan jamu dan obat tradisional.
Belakangan pun banyak dijumpai, para ahli pengobatan alternatif maupun dokter di Indonesia menyarankan pasien-pasiennya untuk mengkonsumsi obat tradisional sebagai alternatif yang baik untuk menyembuhkan dan mencegah penyakit. Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh.
Pengertian obat tradisional berdasarkan Peraturan Menteri kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 Pasal 1 menyebutkan bahwa : Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dan bahan-bahan tersebut, yang secara traditional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman
Obat tradisional merupakan produk yang dibuat dari bahan alam yang jenis dan sifat kandungannya sangat beragam sehingga untuk menjamin mutu obat tradisional diperlukan cara pembuatan yang baik dengan lebih memperhatikan proses produksi dan penanganan bahan baku.
Beberapa perusahaan mengolah obat-obatan tradisional yang dimodifikasi lebih lanjut. Bagian dari Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Bentuk obat tradisional yang banyak dijual dipasar dalam bentuk kapsul, serbuk, cair, simplisia dan tablet.
C. Bahan Baku Obat Tradisional
Bahan baku obat tradisional bisa didapatkan dari hewan maupun tumbuhan. Namun, sumber obat tradisional yang banyak dikembangkan berasal dari tumbuhan. Sebab, tumbuhan mudah dibudidayakan, ramah lingkungan, dan hampir seluruh bagian yang terdapat pada tumbuhan (mulai dari akar, umbi, batang, kulit, daun, biji, dan bunga)berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit.
D. Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (Cpotb)
Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) meliputi seluruh aspek yang menyangkut pembuatan obat tradisional, yang bertujuan untuk menjamin agar produk yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Mutu produk tergantung dari bahan awal, proses produksi dan pengawasan mutu, bangunan, peralatan dan personalia yang menangani.
Penerapan CPOTB merupakan persyaratan kelayakan dasar untuk menerapkan sistem jaminan mutu yang diakui dunia internasional. Untuk itu sistem mutu hendaklah dibangun, dimantapkan dan diterapkan sehingga kebijakan yang ditetapkan dan tujuan yang diinginkan dapat dicapai. Dengan demikian penerapan CPOTB merupakan nilai tambah bagi produk obat tradisional Indonesia agar dapat bersaing dengan produk sejenis dari negara lain baik di pasar dalam negeri maupun internasional.
Mengingat pentingnya penerapan CPOTB maka pemerintah secara terus menerus memfasilitasi industri obat tradisional baik skala besar maupun kecil untuk dapat menerapkan CPOTB melalui langkah-langkah dan pentahapan yang terprogram. Dengan adanya perkembangan jenis produk obat bahan alam tidak hanya dalam bentuk Obat Tradisional (Jamu), tetapi juga dalam bentuk Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka, maka Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik ini dapat pula diberlakukan bagi industri yang memproduksi Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka.
E. Kelebihan dan Kekurangan Obat Tradisonal
- Kelebihan obat tradisional
- Memiliki efek samping yang saling mendukung jika berada dalam satu ramuan dengan komponen yang berbeda
• Memiliki efek samping yang relatif rendah
- Pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk penyakit-penyakit yang diakibatkan pertukaran zat di dalam tubuh dan keturunan.
2. Kekurangan obat tradisional
- Takaran harus tepat.Jika tidak tepat, obat tradisional bisa tidak aman bagi tubuh dan kesehatan manusia.
- Harus tepat memilih jenis obat sesuai dengan riwayat kesehatan masing-masing, sehingga tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan jiwa.
F. Peran Obat Tradisional dalam Pelayanan Masyarakat
Disamping pelayanan kesehatan formal, di Indonesia terdapat pula pelayanan kesehatan tradisional yang tidak dapat diabaikan begitu saja oleh pemerintah. Pada tahun 1982 diperkirakan terdapat lebih dari 100.000 pengobatan tradisional (BATRA) yang tersebar di 60.000 desa dan kota di Indonesia. Cara pengobatan tradisional ada yang dengan ramuan obat baik obat asli Indonesia maupun dari luar Indonesia. Fitoterapi adalah istilah yang digunakan untuk pengobatan dengan ramuan obat yang berasal dari tumbuhan dan telah dibuktikan khasiatnya.
Selain itu ada yang menggunakan media spiritual/kebatinan dan ada pula yang menggunakan peralatan atau rangsangan. Barangkali pelayanan kesehatan tradisional yang telah memberikan pendidikan atau latihan yang baku adalah akupuntur dan pijat refeleksi..
Menurut WHO (1978), pengobatan tradisional adalah ilmu dan seni pengobatan berdasarkan himpunan pengetahuan dan pengalaman praktek, baik yang dapat diterangkan secara ilmiah ataupun tidak, dalam melakukan diagnosis, prevensi dan pengobatan terhadap ketidakseimbangan fisik, mental maupun sosial. Pedoman utama adalah pengalaman praktek, yaitu hasil-hasil pengamatan yang diteruskan dari generasi ke generasi baik secara lisan maupun tulisan.
Berbeda dengan Negara-negara seperti Cina, Korea, India dan Srilangka yang memberlakukan cara dan pengobatan tradisional di dalam sistem pelayanan kesehatan formal. Tumbuhan dan bahan alami lainnya sudah lama dimanfaatkan dalam pengobatan. Pengobatan tradisional di Cina selain dengan akupuntur juga memanfaatkan tumbuhan sebagai obat. Hal yang sama juga terlihat di berbagai negara dimana masyarakatnya masih sangat percaya dengan pengobatan tradisional.
Di Indonesia pada saat ini upaya pelayanan pengobatan tradisional dengan obat tradisionalnya berperan pada tingkat rumah tangga dan tingkat masyarakat. Pemerintah juga telah memasukkan obat tradisional ke dalam system pelayanan kesehatan formal. Misalnya Depkes RI sudah mencanangkan program Jamu masuk Puskesmas. Saat ini obat herbal digunakan di Klinik Pengobatan Tradisional RS.Dr. Sutomo, Surabaya dan beberapa Puskesmas di Jombang dan Jember. Beberapa RS besar di Jakarta juga sudah menyediakan obat herbal. Terdapat juga klinik herbal seperti Klinik Herbal Karyasari yang merupakan Pusat Konsultasi Pengobatan Menggunakan Tanaman Obat yang dilayani oleh dokter. Dahulunya bermula dari kebun tanaman obat Karyasari di Bogor (November 1996) yang sekarang terfokus kepada produksi obat herbal, pelatihan, agrowisata dan melakukan studi pustaka dan pengumpulan informasi tanaman obat. Sekarang bahkan sudah berkembang di beberapa cabang di Jakarta
Di negara-negara maju, misalnya Amerika serikat, perkembangan obat herbal sangat pesat sejak tahun 1990. Obat herbal dan produk natural lainnya mengalami peningkatan sampai 380 % (1990-1997) dan terus mengalami peningkatan sampai sekarang.
G. Cara Memilih Obat Tradisional
Obat tradisional sudah banyak yang dikemas dalam bentuk kapsul, jamu, tablet, obat gosok, krim atau cemilan. Namun tentu saja,kita harus selektif memilihnya sebab banyak obat tradisional di pasaran yang sudah dicampur dengan bahan-bahan kimia berbahaya. Ada baiknya juga, kita berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau ahli tanaman obat untuk memastikan bahwa obat tradisional yang kita peroleh aman untuk dikonsumsi.
Adapun obat yang terjamin kualitasnya berasal dari kebun tanaman obat yang tetap dan menggunakan teknologi standar yang menjamin mutu bahan baku dan proses penanaman dan pengolahannya tetap terjaga. Selain itu, khasiat obat ditentukanjuga oleh kandungan kimiawi bahan bakunya (tanaman obat).
H. Cara mengkonsumsi obat tradisional
- Dosis tepat
- Cara penggunaan tepat
- Waktu mengkonsumsi tepat
- Pemilihan bahan baku tepat sesuai dengan penyakit yang diderita
- Bahan baku obat benar dan tepat
I. Macam-macam obat tradisional dan manfaatnya
Untuk selalu mendapatkan kesehatan yang prima dan mempertahankan agar wajah tetap terlihat menarik merupakan impian semua orang. Berbagai resep dengan memanfaatkan berbagai obat tradisional mungkin sudah sering didengar. Dengan memanfaatkan buah-buahan, daun-daunan atau hal lain yang umum dijumpai di dapur sebagai bumbu masak atau pelengkap masakan, ternyata dapat pula dimanfaatkan untuk mengatasi masalah kesehatan dan kecantikan. Khasiatnya sudah dapat dibuktikan selama beberapa generasi.
a. Pagagan
Kandungan : asiatikosida, brahmic acid, Na, Ca, Fe, Gula, Vitamin B, Karotenoid, Garam, Tatin, Resin, Mucilage, Centellose, dan lain-lain
Manfaat : mengatasi maag, hipertensi, stroke, memberikan nutrisi otak, mempercepat penyembuhan luka, mempercepat proses detoksifikasi, pencegah flu burung, lepra, campak, hepatitis, amandel, cacingan, mengatasi demam, dan lain-lain.
b. Temulawak
Kandungan : kurkumin dan minyak atsiri (phelandren, kamfer, borneol, xanthorrhizol, Turmerol, dan Sineal).
Manfaat : meningkatkan nafsu makan, menurunkan panas, membersihkan darah, merangsang produksi ASI, antiradang, melancarkan air seni, membunuh kuman, dan anti keracunan empedu.
c. Minyak Ikan
Kandungan : sumber EPA dan DHA, Asam Omega 3.
Manfaat : mencegah penyumbatan pembuluh darah, untuk pertumbuhan dan perawatan jaringan tubuh, melancarkan peredaran darah, mengurangi faktor penyebab cardiovaskular serta menurunkan kolesterol, membantu meningkatkan kecerdasan otak janin, mengurangi resiko penyakit jantung, meningkatkan nafsu makan anak, dan lain-lain.
Catatan : tidak disarankan mengkonsumsi minyak ikan secara berlebihan karena akan menurunkan kadar vitamin E, menyebabkan keracunan Vitamin A dan Vitamin D pada tubuh.
d. Jamblang
Kandungan dan Manfaat : Jamblang mengandung asam galat yang mampu mengerutkan saluran kencing. Selain itu, kandungan glukosida phytomelin mempercepat penyembuhan luka. Zat tanin pada biji jamblang bermanfaat untuk menurunkan kolesterol.
Catatan : Jangan terlalu banyak makan buah jamblang karena akan susah buang air seni.
Kegunaan :
- Diabetes
15 biji jamblang ditumbuk halus, lalu direbus dengan 2 gelas air. Ramuan ini untuk diminum 3x sehari.
2. Ngompol
7 biji jamblang ditumbuk halus lalu direbus dengan 1 ½ gelas air dan sedikit gula aren. Rebus terus sampai tinggal setengah. Minum ramuan ini sekaligus pada sore hari sampai ngompolnya sembuh.
3. Diare Karena Masuk Angin
6 cm kulit pohon jamblang yang sudah dikeringkan direbus dengan 1 gelas air selama ½ jam. Setelah disaring, diminum 3x sehari
e. Bayam
Kandungan dan Manfaat : Bayam, terutama bayam merah, terkenal mengandung zat besi yang tinggi yang berkhasiat menambah darah. Selain itu, bayam juga mengandung vitamin A, B, C, dan K, kalium serta fosfor.
Kegunaan :
- Anemia,Disentri,Ambien,Demam,Melancarkan ASI,Mengencerkan Dahak,Menguatkan lever.
Makan bayam merah yang direbus.
2. Digigit Serangga
Beberapa lembar daun bayam ditumbuk, lalu ditempelkan ke bagian yang disengat.
3. Kena Ulat Bulu
Beberapa batang bayam ditumbuk, lalu diperas. Minum airnya, 3x sehari.
f. Kangkung
Kandungan dan Manfaat :Kangkung bersifat, antiracun, antiradang, peluruh kencing, menghentikan perdarahan, sedatif ( obat tidur ). Kangkung juga besifat menyejukkan dan menenangkan. Kangkung mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten, hentriakontan, dan sitosterol
Kegunaan :
1. Mengurangi Haid0,5 kg daun kangkung segar cuci, tumbuk halus, beri air secukupnya. Saring, beri 1 sendok makan madu. Minum habis 1x sehari sekaligus.
2. Mimisan
Seikat kecil daun kangkung segar, cuci, tumbuk halus, beri sedikit gula, seduh dengan air panas. Setelah dingin, saring, minum 2x sehari.
3. Sakit Kepala
Cara I : Segenggam daun kangkung tumbuk halus, beri sedikit garam dan air secukupnya. Saring, beri madu. Minum 1x sehari sekaligus
Cara II : Seikat daun dan batang kangkung segar rebus, minum air rebusannya.
4. Ambeien
Segenggam kecil akar kangkung cuci bersih, rebus dengan 3 gelas air sampai airnya tinggal ½ . Setelah dingin, minum sehari 2x ½ gelas.
5. Insomnia
Sering-sering makan sayur dan kangkung, tanpa batang.
6. Sakit Gigi
Segenggam akar kangkung, ½ sendok teh cuka, direbus dengan 1 gelas air. Gunakan air rebusannya sekaligus 1x sehari.
7. Ketombe
Kangkung segar secukupnya direndam dalam air semalam sampai airnya berwarna kebiruan. Keramas dengan air itu. Lakukan ini setiap keramas.
8. Sembelit,Mual Bagi Ibu Hamil
Makan masakan sayur kangkung dengan ditumis.
9. Sariawan,Gusi Bengkak
Seikat daun kangkung ( tanpa batang ) cuci bersih, lumatkan, beri 1 gelas air, peras dan saring ( boleh beri sedikit garam ). Gunakan airnya untuk kumur.
g. Jarak
Kandungan dan Manfaat : Biji jarak mengandung ricine yang beracun tapi kadar racunnya akan berkurang bila dipanaskan. Biji jarak sebaiknya hanya digunakan sebagai obat luar. Akarnya bisa digunakan sebagai obat penenang dan rematik.
Kegunaan :
1. Sembelit8 - 10 biji jarak ditumbuk, lalu diberi sedikit air dan peras. Minum air perasan ini sekaligus.
2. Sembelit pada Anak
Olesi beberapa lembar daun jarak dengan minyak kelapa. Setelah dilayukan di atas api, letakkan daun tersebut ke perut anak Anda.
3. Ketombe
Tumbuk halus beberapa lembar daun jarak, lalu oleskan ke kulit kepala. Lakukan ini sebelum keramas
4. Rematik
Cara I : Segenggam daun jarak ditumbuk sambil diberi sedikit air. Lalu oleskan ke tempat yang sakit.
Cara II : 25 g akar jarak segar direbus dengan 1 l air sampai airnya tinggal setengah. Minum ramuan ini 2x sehari
Cara III : Beberapa helai daun jarak diolesi minyak kelapa, lalu dilayukan di atas api. Tempelkan daun ini ke tempat yang sakit
5. Menyuburkan Rambut
20 - 30 biji jarak ditumbuk, lalu diperas untuk diambil minyaknya. Oleskan minyak itu ke kulit kepala.
6. Mengencangkan Payudara
3 helai daun jarak, 2 buah pinang, 1 ibu jari jahe, 1 sendok teh garam ditumbuk sambil diberi ½ gelas air. Balurkan ramuan ini ke payudara Anda dan diamkan sampai kering. Setelah itu, cuci payudara dengan air hangat.
7. Gusi Bengkak
5 lembar daun jarak, 1 sendok kapur sirih direbus dengan 4 gelas air. Setelah disaring, gunakan air tersebut untuk kumur.
8. Sakit Gigi
Teteskan getah jarak pada gigi yang berlubang.
h. Kayu putih
Kandungan dan Manfaat : Daunnya mengandung minyak atsiri, sineol, melaleucin dan buahnya mengandung zat tanin. Bersifat diaforetik, menghilangkan rasa sakit, membunuh kuman, mengencerkan dahak, dan antikejang.
Catatan : Bila akan digunakan untuk obat dalam, sebaiknya carilah minyak kayu putih yang asli. Karena di pasaran banyak merek minyak kayu putih yang sudah dicampur-campur dengan berbagai bahan pewarna dan bahan kimia lainnya.
Kegunaan :
1. Perut Kembung1 sendok teh minyak kayu putih, ½ gelas air gua batu, diaduk rata. Minum sekaligus
2. Keriput pada Kulit Perut ( Bagi wanita sehabis melahirkan )
20 tetes minyak kayu putih, 1 sendok teh kapur sirih, dan 1 sendok teh air jeruk nipis, diaduk rata. Oleskan pada perut setiap hari selama beberapa minggu.
3. Batuk
1 sendok teh minyak kayu putih, parutlah ¼ biji pala,air perasan ½ jeruk nipis, dicampur jadi satu. Gosokkan pada punggung dan dada penderita. Lakukan ini 2x sehari, selama 3 hari.
4. Demam / Mencegah Stuip ( Pada anak )
Perasan 2 - 3 air jeruk nipis, 3 sendok makan minyak kelapa, 3 tetes minyak kayu putih, dan 3 siung bawang merah yang sudah ditumbuk halus, dicampur jadi satu. Oleskan ramuan itu ke seluruh tubuh penderita, terutama pergelangan tangan, kaki, perut, dan ketiak. Selimuti tubuhnya sampai keluar keringat.
5. Flu
2 sendok teh minyak kayu putih, 2 sendok teh minyak gandapura, 3 sendok teh minyak kelapa, 3 sendok air jeruk nipis, dicampur jadi satu. Gosokkan ramuan ini pada leher, dada, dan punggung 2x sehari.
6. Kejang ( Pada bayi )
Gosokkan minyak kayu putih pada hidung dan pada perut anak yang bersangkutan. Lakukan 1x sehari sebanyak yang diperlukan.
i. Kemangi
Kandungan dan Manfaat : Daun kemangi mempunyai daya penenang dan mengeluarkan gas-gas dari tubuh. Daunnya juga sering dipakai untuk bumbu hidangan daging ataupun ikan. Kemangi mengandung zat minyak atsiri, protein, kalsium, fosfor, besi, belerang, dan lain-lain.
Kegunaan :
1. Panu Segenggam daun kemangi cuci, tumbuk halus. Beri sedikit air kapur sirih. Gosokkan ramuan ini pada kulit yang berpanu. Lakukan ini 2x sehari.
2. Diare dan Muntah
Daun kemangi secukupnya dimakan sebagai lalapan.
3. Sariawan
50 helai daun kemangi dicuci bersih, kunyah sampai halus selama 2 - 3 menit. Telan. Minum air hangat. Lakukan ini 3x sehari.
4. Bau Nafas, Bau Mulut
Sering-sering makan lalapan daun kemangi, daun kunir, dan daun beluntas.
5. Bau Keringat
Kemangi secukupnya dimakan sebagai lalapan santap malam selama 1 minggu.
j. Kembang Sepatu
Kandungan dan Manfaat : Seluruh bagian tumbuhan kembang sepatu mengandung zat lemdir atau mucin dan bunganya berkhasiat memberi rasa sejuk pada kerongkongan dan rongga pernafasan agar keluar lebih banyak.
Kegunaan :
1. Batuk disertai Sesak Nafas3 bunga kembang sepatu, dicuci bersih, lalu remas-remas. Seduh dengan segelas air. Biarkan semalam di dalam tempat tertutup. Saring. Minum 1x sehari, ½ gelas bersama 1 sendok makan madu.
2. Bronkhitis
Cara I : Cuci, lumatkan, dan rebus 3 kuncup bunga kembang sepatu selama 15 menit. Saring. Minum airnya.
Cara II : 3 kuntum bunga kembang sepatu dicuci, dilumatkan, beri 1 gelas air matang dan sedikit garam. Peras dan saring. Minum 2x sehari, 2 sendok makan
3. Gondok
Akar kembang sepatu dicuci, dilumatkan. Rebus selama + 30 menit. Gunakan untuk mengompres gondok.
4. Sakit Kepala
Segenggam daun kembang sepatu dicuci, direbus selama 30 menit. Gunakan airnya untuk mengompres kepala yang sakit.
5. Sariawan
Segenggam daun kembang sepatu dicuci bersih, rebus dengan 2 gelas air selama 15 menit. Saring. Minum airnya
6. Haid Tidak Teratur
3 kuntum bunga kembang sepatu dicuci, dilumatkan. Beri 1 gelas air matang dan sedikit cuka. Peras. Minum 2 - 3x sehari, masing-masing ½ gelas
7. Mencegah Uban
10 - 15 helai daun kembang sepatu, dicuci, remas-remas sampai keluar lendirnya. Basahkan kulit kepala dan rambut dengan lendir tersebut. Diamkan sampai kering, baru dicuci. Lakukan ini 2x seminggu.
k. Kentang
Kandungan dan Manfaat : Umbi kentang mengandung zat pati ( amilosa, amilopektin ), protein, lemak, kalsium, fosfar, besi, belerang, vitamin A, B, C.
Kegunaan :
1. Luka Bakar1 buah kentang, dicuci, kupas, parut. Remas parutan kentang bersama 2 sendok makan minyak kelapa. Borehkan pada bagian luka bakar, lalu balut dengan kain bersih.
2. Wajah Berminyak
2 buah kentang dikupas, parut. Oleskan parutan kentang pada wajah hingga rata, biarkan selama ½ jam. Bersihkan dengan air bersih yang dingin
3. Bisul di Kepala Anak
Sebuah kentang cuci bersih, parut. Borehkan parutan kentang pada bisul, biarkan sampai kering dan lepas sendiri. Lakukan ini sampai bisul kelihatan mengecil. Bisul akan hilang tanpa meninggalkan noda
4. Jerawat
Sebuah kentang diiris tipis-tipis, tempelkan ke seluruh wajah. Biarkan sampai kentang menjadi kering dan berwarna keabuan
5. Diabetes
Nasi yang kita makan sehari-hari diganti dengan kentang rebus, karena zat gula pada kentang lebih sedikit dibandingkan dengan nasi.
6. Anemia
Untuk anak-anak yang kurang darah sebaiknya lebih sering diberi berbagai masakan kentang.
l. Nanas
Kandungan dan Manfaat : Nanas mengandung dekstrose, globulin, sakarosa, asam organik, proteose, globulin dan bromelin. Walaupun belum ditemukan hasil percobaan, namun menurut Ny. Kloppenburg-Versteegh, sari nanas segar dianggap mendinginkan, membersihkan darah, memudahkan buang besar dan anticacing. Seratnya tidak baik bagi penderita gangguan lambung.
Nanas muda selain melancarkan pengeluaran air seni dan feses, juga mempengaruhi rahim. Ia meluruhkan haid dan bisa menggugurkan kandungan. Karena itu tidak dianjurkan bagi wanita hamil atau habis bersalin. Kaum wanita di daerah Jawa Barat, banyak yang berpantang nanas, sebab menganggap nanas menyebabkan keputihan dan tidak baik bagi rahim.
Catatan : Penderita penyakit ginjal dan diabetes tidak dianjurkan makan nanas.
Kegunaan :
1. Sakit Perut akibat Makanan Tercemar,Diare disertai Mulas dan Panas di Dubur,Sakit Perut setiap habis Makan,Perut Kembung sehabis Makan,Menurunkan Berat Badan.Nanas yang sudah masak dikupas, dibuang " matanya", diparut atau diblender. Saring atau peras. Airnya segera diminum sebanyak ½ gelas setiap habis makan.
2. Demam karena Panas Perut
Resepnya sama dengan no. 1. Diminum di antara waktu makan.
3. Demam
Resepnya sama dengan no. 1. Diminum 2x sehari, masing-masing setengah gelas.
4. Flu
Resepnya sama dengan no. 1. Diminum beberapa kali sehari. Jangan didinginkan.
5. Ketombe
Cara I : nanas muda dikupas, dibuang "matanya ", diprut. Lumatkan 12 helai daun galing ( Vitis trifolia L./ daun kapialun ). Campurkan. Diamkan 2 jam lalu saring dengan kain. Gunakan untuk membilas saat keramas. Ulangi sampai ketombe hilang.
Cara II : Nanas masak di parut, diperas. Gosokkan airnya ke kulit kepala setiap malam sebelum tidur. Keesokan paginya dikeramas.
6. Radang Tenggorokan
Resepnya sama dengan no. 1. sering-sering diminum sepanjang hari. Sekali minum tidak usah sekaligus, cukup ½ gelas saja.
7. Mulas karena Makanan Sulit Dicerna
Resepnya sama dengan no. 1. diminum sedikit demi sedikit
8. Buang Air Besar tidak teratur
Resep seperti no. 1. Diminum 1 sendok makan setiap habis makan.
9. Cacingan
1 nanas muda diparut, diperas. Tambahi 2 sendok madu atau sirup gula batu. Minumkan ke anak yang menderita cacingan.
m. Sereh
Kandungan & Manfaat : Minyak atsiri yang terkandung pada sereh berkhasiat antiradang dan menghilangkan rasa sakit. Sereh yang dibuat minyak bermanfaat untuk melancarkan sirkulasi darah.
Kegunaan :
1. Nyeri SendiMinyak sereh (bisa dibeli di toko obat) diborehkan pada sendi yang nyeri.
2. Terkilir
2 batang sereh, 3 kemiri ditumbuk sambil diberi sedikit air. Lalu, panaskan ramuan tersebut diatas api. Setelah ramuan itu panas, oleskan ke bagian yang terkilir.
3. Gusi Bengkak, Sakit Gigi
40 g sereh segar direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Gunakan ramuan ini untuk kumur.
4. Batuk :
50 g sereh kering direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Minumramuan ini 3x sehari.
5. Sakit Maag, Melancarkan Haid
Resep sama dengan No. 3. Minum ramuan ini 2x sehari, sesudah makan.
n. Jahe
1. RematikSiapkan 1 atau 2 buah rimpang jahe. Panaskan rimpang tersebut di atas api atau bara dan kemudian ditumbuk. Tempel tumbukan jahe pada bagian tubuh yang sakit rematik.
2. Luka karena Lecet, Ditikam Benda Tajam, Terkena duri, Jatuh, Gigitan Ular.
Rimpang jahe merah ditumbuk dan ditambahkan sedikit garam, Letakkan pada bagian tubuh yang terluka.
3. Syaraf Muka yang Sakit
Dahan terdiri dari campuran kentang, tepung terigu, dan jahe.
Caranya, kentang diparut, tambahkan tepung terigu dan bubuk jahe. Tambahkan sedikit air hangat. Tempelkan pada bagian muka yang sakit. Lakukan hingga penyakit sembuh.
4. Khasiat lain
Jahe yang digunakan sebagai bumbu masak juga mampu berkhasiat untuk menambah nafsu makan, memperkuat lambung, dan memperbaiki pencernaan. Hal ini dimungkinkan karena terangsangnya selaput lendir perut besar dan usus oleh minyak yang dikeluarkan rimpang jahe.
o. Labu Siam
Kandungan dan manfaat : Buah labu siam yang bersifat menyejukkan itu bayak mengandung getah serta zat-zat seperti protein, lemak, kalsium, fosfor, besi
Kegunaan :
1. Gusi Berdarah
½ buah labu siam, dicuci, lalu diparut. Beri 2 sendok makan air matang dan 1 sendok makan madu. Peras, saring. Minum 3x sehari sebanyak yang diperlukan
2. Sariawan
Makan buah labu siam sebagai lauk atau bisa juga dimakan mentah sebagai lalapan
3. Garis Hitam di Tumit
Getah labu siam dioleskan pada tumit yang bergarishitam itu. Biarkan sampai kering. Setelah itu buka perlahan-lahan.
p. Blimbing Wuluh
1., Gusi BerdarahMengkonsumsi buah belimbing wuluh baik segar maupun manisannya secara rutin setiap hari
2. Jerawat
Siapkan 3 buah belimbing wuluh segar. Cuci hingga bersih. Selanjutnya, buah diparut dan diberi sedikt garam. Tempelkan ramuan ini pada kulit yang berjerawat. Lakukan 2 kali sehari
3. Darah Tinggi
Siapkan 3 buah belimbing wuluh dan biji srigading 25 g yang sudah dicuci bersih. Biji srigading ditumbuk halus. Masukkan ke dalam panci berisi 4 gelas air dan rebuslah bersama belimbing wuluh. Dinginkan lalu saring sebelum diminum. Ramuan ini cukup diminum satu gelas sehari.
q. Brotowali
1. Antiseptik pada Koreng, Kudis, atau LukaBagian yang sakit dapat dibersihkan dengan air rebusan batangnya. Selain itu, daun Brotowali yang ditumbuk halus dapat ditempelkan pada luka dan diganti 2 kali sehari untuk menyembuhkannya.
2. Kudis pada Anak-Anak
Dianjurkan anak-anak mandi dengan air rebusan Brotowali. Caranya ambil batang Brotowali sekitar 1 m. Rajang atau potong kecil-kecil, lalu rebus dengan 4 l air hingga mendidih. Masukkan air rebusan ke dalam ember atau baskom besar lalu tambahkan air dingin. Mandikan anak sambil merendam tubuhnya di dalam air Brotowali ini.
3. Demam
Ambillah 2 jari batang Brotowali. Rebus dengan 2 gelas air hingga tinggal 1 gelas. Tambahkan sedikit madu. Minumlah setengah gelas air rebusan ini 2 kali sehari.
4. Penambah Nafsu Makan
Siapkan daun Brotowali 3 helai, batangnya 30 g, dan air 2000 cc. Mula-mula daun dan batang dibersihkan, setelah itu direbus dengan air. Minumlah air rebusannya 1 gelas per hari.
5. Penyakit lain
Air rebusan dari batang Brotowali juga dipercaya dapat menyembuhkan rematik, memar, demam kuning, dan sebagai obat kencing manis.
r. Jabe Jawa
1. Obat Kuat atau Membersihkan Rahim sehabis MelahirkanSiapkan 3 g akar cabe jawa kering. Tumbuk hingga halus. Seduh dengan air panas dan dinginkan. Diminum 1 kali sehari.
2. Batuk, Pencernaan Terganggu, Bronkhitis, Ayan, Demam sehabis melahirkan, Menguatkan Paru-Paru, Lambung dan Jantung.
Keringkan 6 buah cabe jawa yang masih mentah. Tumbuk halus. Tambahkan sedikit air dan diminum dengan dicampur madu.
3. Liver yang Menderita Urus-urus.
Rimpang lempuyang ditumbuk dan diperas airnya. Ramuan ini akan lebih berkhasiat bila dicampur dengan maksimal 3 buah cabe jawa.
4. Sakit Gigi
Buah yang dikeringkan dan dijadikan bubuk dapat disumbatkan ke gigi yang berlubang atau sakit.
5. Khasiat lain
Buah cabe jawa yang dikeringkan dan dijadikan bubuk, bila dicampur dengan air matang dan diminum, dapat untuk mengobati sakit ulu hati, muntah, diare, disentri, hidung berlendir, dan sakit kepala.
s. Alpukat
Kandungan dan Manfaat : Alpukat bersifat melancarkan air seni dan antibakteri.
Kegunaan :
1. Batu Ginjal7 helai daun alpukat segar, seduh dengan ½ gelas air panas. Minumlah 2x setiap hari, pagi dan sore, sampai batunya keluar.
2. Menghaluskan Kulit
buah alpukat dilumatkan, balurkan pada wajah dan tangan yang sudah dibersihkan dengan air hangat selama sekitar 30 menit.
3. Kulit Kering
Sebuah alpukat dilumatkan sampai halus, balurkan merata pada wajah. Setelah kering cuci wajah dengan air hangat. Lalu, oleskan wajah dengan es batu.
4. Sakit Pinggang
helai daun alpukat dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal 1 gelas. Setelah diangkat, embunkan air itu semalam. Esok pagi baru diminum. Lakukan ini selama seminggu. Berturut-turut.
5. Bengkak
1 - 2 buah alpukat dilumatkan, beri sedikit air sampai seperti bubur. Borehkan pada bagian tubuh yang sakit.
6. Hipertensi
3 - 5 helai daun alpukat cuci bersih, seduh dengan 1 gelas air panas. Minum 1x sehari sekaligus kalau sudah dingin.
7. Sariawan
aduk sebuah alpukat matang dengan 2 sendok makan madu murni. Makan 3x sehari.
t. Waru
Kandungan & Manfaat : Batang tanaman waru mengandung zat musilago yang sifatnya melapisi dinding saluran cerna, saluran kencing, dan tenggorokan. Zat emolient-nya bermanfaat sebagai antiseptik (pembasmi kuman). Selain itu, juga mengandung protein dan zat tanin.
Kegunaan :
1. Batuk
11 helai daun waru muda diiris-iris, direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Saat akan diminum, beri sedikit gula batu. Minum ramuan ini 2x sehari.
2. Melancarkan Air Seni
Daun waru diremas-remas lalu beri sedikit adas dan pulosari. Balurkan ramuan ini di daerah perut sebelah bawah.
3. Menyuburkan Rambut
Beberapa lembar daun waru diremas-remas, lalu diperas untuk diambil airnya. Embunkan air itu, lalu oleskan ke kulit kepala dan diamkan selama 5 - 10 menit. Setelah itu, bilas rambut anda.
4. Demam
Cara I : 200 g daun waru, 3 akar tapak liman direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Minum ramuan ini sedikit-sedikit.
Cara II : Kulit akar waru direbus dengan 1 gelas air. Minum ramuan ini sedikit demi sedikit.
u. Meniran
Kandungan dan Manfaat : Banyak mengandung kalium dan zat filantik yang berkhasiat menghancurkan batu dan melancarkan air seni. Selain itu, juga mengandung zat tanin, mineral, dan damar.
Catatan : Jangan terlalu banyak makan meniran karena bisa mengakibatkan impotensi.
Kegunaan :
1. Sakit Maag
5 tanaman meniran ( daun, batang, akar ) direbus dengan 2 gelas air sampai tinggal setengah. Minum 3x sehari
2. Melancarkan Air Seni
Cara I : 50 g tanaman meniran ( daun, batang, akar ) direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Ramuan ini untuk diminum 3x sehari
Cara II : Daun dan akar meniran dicuci bersih lalu dikunyah , sambil sedikit-sedikit cairannya ditelan.
3. Batu Ginjal
5 tanaman meniran ( daun, batang, akar ), 15 helai duan kumis kucing direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setangah. Ramuan ini untuk diminum 3x sehari
4. Batu Empedu
Segenggam daun meniran, 1 jari temulawak, segenggam rambut jagung direbus dengan 1 gelas air. Setelah mendidih berikan sedikit gula aren. Minum ramuan ini 2x sehari
5. Malaria
Tumbuk 5 tanaman meniran ( daun, batang, akar ), 1 helai daun pepaya, 3 temulawak, 1 jari pule ( pulai ). Lalu, peras sambil diberi air 1 gelas. Minum ramuan ini 1x sehari selama 2 minggu
6. Nyeri Haid
3 tanaman ( daun, batang, akar ) meniran, 1 ibu jari lengkuas, 1 ½ sendok teh ketumbar, 1 jari kunyit. Lengkuas dimemarkan, kunyit dikupas dan diiris tipis-tipis. Lalu, rebus semua bahan tersebut dengan 3 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Ramuan ini untuk diminum 2x sehari
7. Menurunkan Berat Badan
5 tanaman meniran, 15 lembar daun jati belanda, 1 jari pule direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tingggal setengah. Minum ramuan ini 2x sehari.
8. Jerawat
7 tanaman ( daun, batang, akar ) meniran, 1 ibu jari temulawak ditumbuk lalu direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Minum sekaligus, setiap hari.
9. Sakit Gigi
Akar meniran setelah dicuci bersih, lalu dikunyah-kunyah pada gigi yang sakit.
J. Peringatan dalam Menggunakan Obat Tradisional
Sekalipun herba atau obat tradisional mungkin secara luas dianggap aman, disarankan untuk waspada. Jangan longgarkan kewaspadaan Anda hanya karena suatu produk berlabelkan "natural". Fakta yang tidak menyenangkan ialah bahwa beberapa herba bahkan bisa sangat berbahaya. Dan ironisnya beberapa orang tidak memandang herba atau obat tradisional sebagaimana mestinya. Senyawa kimia dalam obat tradisional atau herba dapat mengubah detak jantung, tekanan darah, dan kadar glukosa. Maka, orang yang memiliki problem jantung, tekanan darah tinggi, atau kelainan gula darah seperti diabetes mesti sangat waspada.
Meski demikian, efek sampingan obat tradisional biasanya terbatas pada reaksi tipe alergi. Misalnya sakit kepala, pusing, mual, atau ruam. Beberapa pengobatan tradisional atau herba kemungkinan bisa menimbulkan "krisis penyembuhan" dengan menghasilkan gejala seperti flu atau gejala lainnya. Orang yang mengkonsumsi obat tradisional mungkin tampak menjadi lebih parah sebelum menjadi lebih baik. Secara umum dikatakan bahwa reaksi ini disebabkan oleh pembuangan limbah racun dari tubuh selama tahap-tahap awal terapi herbal.
Jika Anda memilih untuk mengobati sendiri dengan obat tradisional, sebaiknya Anda mempertimbangkan beberapa risiko seperti bahwa Anda mungkin tidak benar-benar tahu apa penyebab problem kesehatan Anda. Lalu pengobatan yang Anda lakukan secara sendiri mungkin menyembuhkan penyakit ringan, tetapi memperburuk problem kesehatan lainnya, seperti tekanan darah tinggi. Bahkan beberapa pengobatan sendiri bisa jadi mungkin bertolak belakang dengan obat yang diresepkan dokter.
Seperti semua produk kesehatan, obat tradisional hendaknya digunakan dengan kewaspadaan, dan pengetahuan..
K. KETEPATAN PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL
Efek samping obat tradisional relatif kecil jika digunakan secara tepat, yang meliputi :
- Kebenaran bahan Tanaman obat di Indonesia terdiri dari beragam spesies yang kadang kala sulit untuk dibedakan satu dengan yang lain. Kebenaran bahan menentukan tercapai atau tidaknya efek terapi yang diinginkan Sebagai contoh lempuyang di pasaran ada beberapa macam yang agak sulit untuk dibedakan satu dengan yang lain. Lempuyang emprit (Zingiber amaricans) memiliki bentuk yang relative lebih kecil,berwarna kuning dengan rasa yang pahit. Lempuyang emprit ini berkhasiat sebagai penambah nafsumakan. Jenis yang kedua adalah lempuyang gajah (Zingiber zerumbet) yang memiliki bentuk lebih besar dan berwarna kuning, jenis ini pun berkhasiat sebagai penambah nafsu makan. Jenis yang ketiga adalah lempuyang wangi (Zingiber aromaticum) yang memiliki warna agak putih dan berbau harum. Tidak seperti kedua jenis lempuyang sebelumnya, jenis ini memiliki khasiat sebagai pelangsing (Sastroamidjojo S, 2001). Di Belgia, 70 orang harus menjalani dialysis atau transplantasi ginjal akibat mengkonsumsi pelangsing dari tanaman yang keliru (WHO, 2003).
- Ketepatan dosis Tanaman obat, seperti halnya obat buatan pabrik memang tak bisa dikonsumsi sembarangan. Tetap ada dosis yang harus dipatuhi, seperti halnya resep dokter. Buah mahkota dewa, misalnya, hanya boleh dikonsumsi dengan perbandingan 1 buah dalam 3 gelas air. Sedangkan daun mindi baru berkhasiat jika direbus sebanyak 7 lembar dalam takaran air tertentu (Suarni, 2005). Hal ini menepis anggapan bahwa obat tradisional tak memiliki efek samping. Anggapan bila obat tradisional aman dikonsumsi walaupun gejala sakit sudah hilang adalah keliru. Sampai batas-batas tertentu, mungkin benar. Akan tetapi bila sudah melampaui batas, justru membahayakan. Efek samping tanaman obat dapat digambarkan dalam tanaman dringo (Acorus calamus), yang biasa digunakan untuk mengobati stres. Tumbuhan ini memiliki kandungan senyawa bioaktif asaron. Senyawa ini punya struktur kimia mirip golongan amfetamin dan ekstasi. Dalam dosis rendah, dringo memang dapat memberikan efek relaksasi pada otot dan menimbulkan efek sedatif (penenang) terhadap system saraf pusat ((Manikandan S, dan Devi RS., 2005), (Sukandar E Y, 2006)). Namun, jika digunakan dalam dosis tinggi malah memberikan efek sebaliknya, yakni meningkatkan aktivitas mental (psikoaktif) (Fang Y, et al., 2003). Asaron dringo, juga merupakan senyawa alami yang potensial sebagai pemicu timbulnya kanker, apalagi jika tanaman ini digunakan dalam waktu lama (Abel G, 1987). Di samping itu, dringo bisa menyebabkan penumpukan cairan di perut, mengakibatkan perubahan aktivitas pada jantung dan hati, serta dapat menimbulkan efek berbahaya pada usus ((Chamorro G, et al.,1999),(Garduno L, et al., 1997), (Lopez ML, et al., 1993)). Berdasarkan fakta ilmiah itu, Federal Drugs of Administration (FDA) Amerika Serikat telah melarang penggunaan dringo secara internal, karena lebih banyak mendatangkan kerugian dari pada manfaat (Suarni, 2005). Takaran yang tepat dalam penggunaan obat tradisional memang belum banyak didukung oleh data hasil penelitian. Peracikan secara tradisional menggunakan takaran sejumput, segenggam atau pun seruas yang sulit ditentukan ketepatannya. Penggunaan takaran yang lebih pasti dalam satuan gram dapat mengurangi kemungkinan terjadinya efek yang tidak diharapkan karena batas antara racun dan obat dalam bahan tradisional amatlah tipis. Dosis yang tepat membuat tanaman obat bisa menjadi obat, sedangkan jika berlebih bisa menjadi racun.
- Ketepatan waktu penggunaan Kunyit diketahui bermanfaat untuk mengurangi nyeri haid dan sudah turun-temurun dikonsumsi dalam ramuan jamu kunir asam yang sangat baik dikonsumsi saat dating bulan (Sastroamidjojo S, 2001). Akan tetapi jika diminum pada awal masa kehamilan beresiko menyebabkan keguguran. Hal ini menunjukkan bahwa ketepatan waktu penggunaan obat tradisional menentukan tercapai atau tidaknya efek yang diharapkan.
- Ketepatan cara penggunaan Satu tanaman obat dapat memiliki banyak zat aktif yang berkhasiat di dalamnya. Masing-masing zat berkhasiat kemungkinan membutuhkan perlakuan yang berbeda dalam penggunaannya. Sebagai contoh adalah daun Kecubung jika dihisap seperti rokok bersifat bronkodilator dan digunakan sebagai obat asma. Tetapi jika diseduh dan diminum dapat menyebabkan keracunan / mabuk (Patterson S, dan O’Hagan D., 2002).
- Ketepatan telaah informasi Perkembangan teknologi informasi saat ini mendorong derasnya arus informasi yang mudah untuk diakses. Informasi yang tidak didukung
oleh pengetahuan dasar yang memadai dan telaah atau kajian yang cukup seringkali mendatangkan hal yang menyesatkan. Ketidaktahuan bisa menyebabkan obat tradisional berbalik menjadi bahan membahayakan. Contohnya, informasi di media massa meyebutkan bahwa biji jarak (Ricinus communis L) mengandung risin yang jika dimodifikasi dapat digunakan sebagai antikanker (Wang WX, et al., 1998). Risin sendiri bersifat toksik / racun sehingga jika biji jarak dikonsumsi secara langsung dapat menyebabkan keracunan dan diare ((Audi J, et al., 2005), (Sastroamidjojo S, 2001)).
Contoh lainnya adalah tentang pare. Pare, yang sering digunakan sebagai lalapan ternyata mengandung khasiat lebih bagi kesehatan. Pare alias paria (Momordica charantia) kaya mineral nabati kalsium dan fosfor, juga karotenoid. Pare mengandung alpha-momorchorin, beta-momorchorin dan MAP30 (momordica antiviral protein 30) yang bermanfaat sebagai anti HIVAIDS ((Grover JK dan Yadav SP, 2004), (Zheng YT, et al., 1999)). Akan tetapi, biji pare juga mengandung triterpenoid yang mempunyai aktivitas anti spermatozoa, sehinggam penggunaan biji pare secara tradisional dengan maksud untuk mencegah AIDS dapat mengakibatkan infertilitas pada pria ((Girini MM, et al., 2005), (Naseem MZ, et al., 1998)). Konsumsi pare dalam jangka panjang, baik dalam bentuk jus, lalap atau sayur, dapat mematikan sperma, memicu impotensi, merusak buah zakar dan hormon pria, bahkan berpotensi merusak liver ((Basch E, et al., 2003), (Lord MJ, et al., 2003)). Bagi wanita hamil, sebaiknya konsumsi pare dibatasi karena percobaan pada tikus menunjukkan pemberian jus pare menimbulkan keguguran. - Tanpa penyalahgunaan Tanaman obat maupun obat tradisional relatif mudah untuk didapatkan karena tidak memerlukan resep dokter, hal ini mendorong terjadinya penyalahgunaan manfaat dari tanaman obat maupun obat tradisional tersebut. Contoh
- Jamu peluntur untuk terlambat bulan sering disalahgunakan untuk pengguguran kandungan. Resiko yang terjadi adalah bayi lahir cacat, ibu menjadi infertil, terjadi infeksi bahkan kematian.
- Menghisap kecubung sebagai psikotropika.
- Penambahan bahan kimia obat Pada bulan Mei 2003, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pekanbaru menarik 9.708 kotak obat tradisional dari peredaran dan memusnahkannya. Obat yang ditarik dari peredarannya sebagian besar berupa jamu-jamuan yang mengandung bahan-bahan kimia obat (BKO) berbahaya bagi tubuh pemakainya. Bahan-bahan kimia obat yang biasa dicampurkan itu adalah parasetamol, coffein, piroksikam, theophylin, deksabutason, CTM, serta bahan kimia penahan rasa sakit seperti antalgin dan fenilbutazon (Kompas, 31 Mei 2003). Bahan-bahan kimia obat tersebut dapat menimbulkan efek negatif di dalam tubuh pemakainya jika digunakan dalam jumlah banyak. Bahan kimia seperti antalgin misalnya, dapat mengakibatkan kerusakan pada organ pencernaan, berupa penipisan dinding usus hingga menyebabkan pendarahan. Fenilbutazon dapat menyebabkan pemakainya menjadi gemuk pada bagian pipi, namun hanya berisi cairan yang dikenal dengan istilah moonface, dan jika digunakan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan osteoporosis.
- Ketepatan pemilihan obat untuk indikasi tertentu Dalam satu jenis tanaman dapat ditemukan beberapa zat aktif yang berkhasiat dalam terapi. Rasio antara keberhasilan terapi dan efek samping yang timbul harus menjadi pertimbangan dalam pemilihan jenis tanaman obat yang akan digunakan dalam terapi. Contoh, daun Tapak dara mengandung alkaloid yang bermanfaat untuk pengobatan diabetes. Akan tetapi daun Tapak dara juga mengandung vincristin dan vinblastin yang dapat menyebabkan penurunan leukosit (sel-sel darah putih) hingga ± 30%., akibatnya penderita menjadi rentan terhadap penyakit infeksi (Bolcskei H, et al., 1998), (Lu Y, et al., 2003), (Noble RL, 1990), (Wu ML, et al., 2004)). Padahal pengobatan diabetes membutuhkan waktu yang lama sehingga daun Tapak dara tidak tepat digunakan sebagai antidiabetes melainkan lebih tepat digunakan untuk pengobatan leukemia.
BAB III
PENUTUP
Efek samping obat tradisional relatif kecil jika digunakan secara tepat, yang meliputi kebenaran bahan, ketepatan dosis, ketepatan waktu penggunaan, ketepatan cara penggunaan, ketepatan telaah informasi, dan tanpa penyalahgunaan obat tradisional itu sendiri. Penelitian yang telah dilakukan terhadap tanaman obat sangat membantu dalam pemilihan bahan baku obat tradisional. Pengalaman empiris ditunjang dengan penelitian semakin memberikan keyakinan akan khasiat dan keamanan obat tradisional. Didalam kehidupan perawatan kesehatan merupakan sesuatu yang mahal,apabila kita terserang suatu penyakit tidak segera ditangani dengan benar maka akan dapat mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari termasuk ekonomi keluarga.
Akibat krisis ekonomi yang terjadi selama ini juga berpengaruh pada kenaikan harga obat-obatan. Oleh karena itu tidak ada salahnya apabila kita mencoba penanganan kesehatan dengan menggunakan bahan-bahan alami tanpa efek samping dan juga dari segi biaya lebih ekonomis.kita bisa memanfaatkan berbagai jenis tanaman untuk penanganan kesehatan kita. Maka dari itu informasi dan wawasan tentang pengobatan tradisional sangat diperlukan untuk dapat memanfaatkan tanaman yang sering kita jumpai di sekitar kita. Boleh jadi pemakaian ramuan bahan-bahan ini bisa membantu meringankan penderitaan sebebelum seseorang memperoleh pelayanan kesehatan yang tepat. mudah-mudahan informasi ini bisa memberikan manfaat yang maksimal bagi kita semua dalam menjaga kesehatan.
REFERENCE
Id./Wikipedia.org/wiki/obat tradisonal
Kumpulan. Info/sehat/…/223_manfaat_obat tradisional-herba.html
www.informasi-obat.com/content/vieu/275/67/
Obat tradisional.net
Obat tradisional.com/2009/5/definisi obat tradisional-dan-manfaatnya/_
Jurnal.farmasi.ui.ac.id/pdf/2007/v 03 n 01/lusia 0301.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar