PEMBAHASAN
Kimia dari bahasa
Arab: kimiya
= perubahan benda/zat atau bahasa Yunani: khemeia. Jadi Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat
zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta
interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga
mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan
untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut
kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada
tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom dan ikatan
kimia.
Secara spesifik, kimia
dapat juga diartikan sebagai ilmu yang mempelajari materi dan perubahannya.
Sebagian besar dari kita meyakini bahwa substansi kimia hanya ada di
laboratorium kimia. Padahal, para ahli kimia sendiri mempercayai bahwa semua
hal yang ada di alam ini terbuat dari bahan-bahan kimia.
Kimia berhubungan dengan
interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi
antara zat kimia dalam reaksi
kimia, yang
mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi
ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi
seperti hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan
entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang
terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar suatu
reaksi, seperti dalam spektroskopi.
Semua materi normal terdiri
dari atom atau komponen-komponen subatom yang membentuk atom; proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk
menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur dunia yang kita jalani sehari-hari
dan sifat materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat
kimia dan interaksi antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-atomnya terikat dalam struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau mengalami oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara
spontan dengan oksigen pada suatu reaksi kimia jika berada di atas
suatu suhu tertentu.
Zat cenderung
diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau komposisi kimianya. Materi
dapat digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang memiliki energi paling rendah
adalah padat, cair, gas, dan plasma. Dari keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat
ditemui di luar angkasa yang berupa bintang, karena kebutuhan energinya yang teramat
besar. Zat padat memiliki struktur tetap pada suhu
kamar yang
dapat melawan gravitasi atau gaya lemah lain yang mencoba
mengubahnya. Zat cair memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur, dan akan mengalir
bersama gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai partikel bebas. Sementara
itu, plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas; pasokan energi yang
berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi partikel unsur. Satu cara untuk
membedakan ketiga fase pertama adalah dengan volume dan bentuknya: kasarnya,
zat padat memeliki volume dan bentuk yang tetap, zat cair memiliki volume tetap
tapi tanpa bentuk yang tetap, sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun
bentuk yang tetap.
Air (H2O) berbentuk cairan dalam suhu kamar karena molekul-molekulnya
terikat oleh gaya antarmolekul yang disebut ikatan
Hidrogen.
Di sisi lain, hidrogen sulfida (H2S) berbentuk gas pada suhu
kamar dan tekanan standar, karena molekul-molekulnya terikat dengan interaksi
dwikutub (dipole) yang lebih lemah. Ikatan hidrogen pada air memiliki
cukup energi untuk mempertahankan molekul air untuk tidak terpisah satu sama
lain, tapi tidak untuk mengalir, yang menjadikannya berwujud cairan dalam suhu
antara 0 °C sampai 100 °C pada permukaan laut.
Menurunkan suhu atau energi lebih lanjut mengizinkan organisasi bentuk yang
lebih erat, menghasilkan suatu zat padat, dan melepaskan energi. Peningkatan
energi akan mencairkan es walaupun suhu tidak akan berubah sampai semua es
cair. Peningkatan suhu air pada gilirannya akan menyebabkannya mendidih (lihat panas penguapan) sewaktu terdapat cukup energi untuk
mengatasi gaya tarik antarmolekul dan selanjutnya memungkinkan molekul untuk
bergerak menjauhi satu sama lain.
Ilmu kimia secara sejarah
merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad
di seluruh dunia.
Sejarah Kimia
Akar
ilmu kimia dapat dilacak hingga fenomena pembakaran. Api merupakan kekuatan mistik yang mengubah
suatu zat menjadi zat lain dan karenanya merupakan perhatian utama umat
manusia. Adalah api yang menuntun manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah emas ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak
orang yang tertarik menemukan metode yang dapat mengubah zat lain menjadi emas.
Hal ini menciptakan suatu protosains yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan
sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan protosains.
Alkimiawan
menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia
modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat
dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah.
Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode
ilmiah
terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia
seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan
unsur kimia
memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.
Penghargaan Nobel dalam Kimia yang diciptakan pada tahun 1901 memberikan
gambaran bagus mengenai penemuan kimia selama 100 tahun terakhir. Pada bagian
awal abad ke-20, sifat subatomik atom diungkapkan dan ilmu mekanika kuantum mulai menjelaskan sifat fisik ikatan kimia.
Pada pertengahan abad ke-20, kimia telah berkembang sampai dapat memahami dan
memprediksi aspek-aspek biologi yang melebar ke bidang biokimia.
Industri kimia mewakili suatu aktivitas ekonomi yang
penting. Pada tahun 2004, produsen bahan kimia 50 teratas global memiliki
penjualan mencapai 587 bilyun dolar AS dengan margin keuntungan 8,1% dan
pengeluaran riset dan pengembangan 2,1% dari total penjualan
Cabang ilmu kimia
Kimia umumnya dibagi
menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula beberapa cabang antar-bidang dan
cabang-cabang yang lebih khusus dalam kimia.
Lima Cabang Utama:
- Kimia analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen standar dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari kimia, kecuali untuk kimia teori murni.
- Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi molekular, fisiologi, dan genetika.
- Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam.
- Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa organik. Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai karbon.
- Kimia fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan dinamika sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini di antaranya termodinamika kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika statistika, dan spektroskopi. Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan fisika molekular. Kimia fisik melibatkan penggunaan kalkulus untuk menurunkan persamaan, dan biasanya berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori.
Cabang - cabang Ilmu Kimia
yang merupakan tumpang-tindih satu atau lebih lima cabang utama:
- Kimia Material menyangkut bagaimana menyiapkan, mengkarakterisasi, dan memahami cara kerja suatu bahan dengan kegunaan praktis.
- Kimia teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar (biasanya dalam matematika atau fisika). Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam kimia disebut kimia kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, perkembangan komputer telah memfasilitasi pengembangan sistematik kimia komputasi, yang merupakan seni pengembangan dan penerapan program komputer untuk menyelesaikan permasalahan kimia. Kimia teori memiliki banyak tumpang tindih (secara teori dan eksperimen) dengan fisika benda kondensi dan fisika molekular.
- Kimia nuklir mengkaji bagaimana partikel subatom bergabung dan membentuk inti. Transmutasi modern adalah bagian terbesar dari kimia nuklir dan tabel nuklida merupakan hasil sekaligus perangkat untuk bidang ini.
- Kimia Organik Bahan Alam mempelajari senyawa organik yang disintesis secara alami oleh alam, khususnya makhluk hidup.
Bidang lain antara lain
adalah astrokimia, biologi
molekular,
elektrokimia, farmakologi, fitokimia, fotokimia, genetika
molekular,
geokimia, ilmu bahan, kimia aliran, kimia atmosfer, kimia
benda padat,
kimia hijau, kimia inti, kimia
medisinal,
kimia komputasi, kimia
lingkungan,
kimia organologam, kimia
permukaan,
kimia polimer, kimia
supramolekular, nanoteknologi, petrokimia, sejarah
kimia, sonokimia, teknik kimia, serta termokimia.
Tatanama
Tatanama kimia merujuk pada sistem penamaan senyawa kimia. Telah dibuat sistem penamaan spesies kimia
yang terdefinisi dengan baik. Senyawa
organik
diberi nama menurut sistem tatanama organik. Senyawa
anorganik
dinamai menurut sistem tatanama
anorganik.
Atom
Atom adalah suatu kumpulan
materi yang terdiri atas inti yang bermuatan positif, yang biasanya
mengandung proton dan neutron, dan beberapa elektron di sekitarnya yang
mengimbangi muatan positif inti. Atom juga merupakan satuan terkecil yang dapat
diuraikan dari suatu unsur dan masih mempertahankan sifatnya, terbentuk dari
inti yang rapat dan bermuatan positif dikelilingi oleh suatu sistem elektron.
Unsur
Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki
jumlah proton yang sama pada intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Sebagai contoh, semua atom yang memiliki 6
proton pada intinya adalah atom dari unsur kimia karbon,
dan semua atom yang memiliki 92 proton pada intinya adalah atom unsur uranium.
Ion
Ion atau spesies bermuatan, atau suatu atom atau molekul
yang kehilangan atau mendapatkan satu atau lebih elektron. Kation
bermuatan positif (misalnya kation natrium Na+) dan anion
bermuatan negatif (misalnya klorida Cl−) dapat membentuk garam
netral (misalnya natrium klorida, NaCl).
Contoh ion poliatom yang tidak terpecah sewaktu reaksi asam-basa
adalah hidroksida (OH−) dan fosfat
(PO43−).
Senyawa
Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk
oleh dua atau lebih unsur dengan perbandingan tetap yang menentukan
susunannya. sebagai contoh, air merupakan senyawa yang mengandung hidrogen dan oksigen dengan perbandingan dua terhadap
satu. Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh reaksi kimia.
Molekul
terpecah dari suatu senyawa kimia murni yang masih mempertahankan sifat kimia dan
fisik yang unik. Suatu molekul terdiri dari dua atau lebih atom
yang terikat satu sama lain.
Zat kimia
Suatu 'zat kimia' dapat berupa suatu
unsur, senyawa, atau campuran senyawa-senyawa, unsur-unsur, atau senyawa dan
unsur. Sebagian besar materi yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari
merupakan suatu bentuk campuran, misalnya air, aloy,
biomassa, dll.
Ikatan kimia
Ikatan kimia merupakan gaya yang menahan
berkumpulnya atom-atom dalam molekul atau kristal. Pada banyak senyawa sederhana, teori ikatan valensi dan
konsep bilangan oksidasi dapat
digunakan untuk menduga struktur molekular dan susunannya. Serupa dengan ini,
teori-teori dari fisika klasik dapat digunakan untuk
menduga banyak dari struktur ionik. Pada senyawa yang lebih kompleks/rumit,
seperti kompleks logam, teori ikatan valensi tidak dapat digunakan
karena membutuhken pemahaman yang lebih dalam dengan basis mekanika kuantum.
Wujud zat
Fase adalah kumpulan keadaan sebuah sistem fisik
makroskopis yang relatif serbasama baik itu komposisi kimianya maupun
sifat-sifat fisikanya (misalnya masa jenis, struktur kristal, indeks refraksi,
dan lain sebagainya). Contoh keadaan fase yang kita kenal adalah padatan, cair,
dan gas. Keadaan fase yang lain yang misalnya plasma, kondensasi Bose-Einstein,
dan kondensasi Fermion. Keadaan fase dari material magnetik adalah paramagnetik, feromagnetik dan diamagnetik.
Reaksi kimia
Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul. Reaksi ini bisa menghasilkan
penggabungan molekul membentuk molekul yang lebih besar, pembelahan molekul
menjadi dua atau lebih molekul yang lebih kecil, atau penataulangan atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu
melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.
Kimia kuantum
Kimia kuantum secara matematis menjelaskan kelakuan
dasar materi pada tingkat molekul. Secara prinsip, dimungkinkan untuk menjelaskan semua
sistem kimia dengan menggunakan teori ini. Dalam praktiknya, hanya sistem kimia
paling sederhana yang dapat secara realistis diinvestigasi dengan mekanika kuantum murni dan harus dilakukan hampiran untuk
sebagian besar tujuan praktis (misalnya, Hartree-Fock, pasca-Hartree-Fock, atau teori fungsi kerapatan,
lihat kimia komputasi untuk
detilnya). Karenanya, pemahaman mendalam mekanika kuantum tidak diperlukan bagi
sebagian besar bidang kimia karena implikasi penting dari teori (terutama
hampiran orbital) dapat dipahami dan diterapkan dengan lebih sederhana.
Dalam mekanika kuantum (beberapa
penerapan dalam kimia komputasi dan kimia kuantum), Hamiltonan, atau keadaan fisik, dari partikel dapat dinyatakan
sebagai penjumlahan dua operator, satu berhubungan dengan energi kinetik dan satunya dengan energi potensial. Hamiltonan dalam persamaan gelombang Schrödinger
yang digunakan dalam kimia kuantum tidak memiliki terminologi bagi putaran elektron.
Penyelesaian persamaan Schrödinger
untuk atom hidrogen memberikan bentuk persamaan
gelombang untuk orbital atom, dan energi relatif dari
orbital 1s, 2s, 2p, dan 3p. Hampiran orbital dapat digunakan untuk memahami
atom lainnya seperti helium, litium,
dan karbon.
Hukum kimia
Hukum-hukum kimia sebenarnya merupakan hukum fisika yang diterapkan dalam sistem kimia. Konsep yang
paling mendasar dalam kimia adalah Hukum kekekalan massa yang
menyatakan bahwa tidak ada perubahan jumlah zat yang terukur pada saat reaksi kimia biasa. Fisika modern menunjukkan bahwa sebenarnya
energilah yang kekal, dan bahwa energi dan massa saling berkaitan. Kekekalan energi ini mengarahkan kepada pentingnya konsep kesetimbangan, termodinamika, dan kinetika.
Manfaat Kimia untuk
Berbagai Bidang Kehidupan Manusia
Manfaatnya mempelajari
kimia adalah pemahaman yang lebih baik terhadap alam sekitar dan berbagai
proses yang berlangsun di dalamnya. Dari uraian di atas telah dijelaskan bahwa
materi dapat berubah secara fisis atau kimia. Dengan belajar ilmu kimia, kita
dapat mengubah bahan alam menjadi produk yang lebih berguna utnuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia, dan kita dapat mengerti kebutuhan hidup manusia, dan
kita dapat mengerti barbagai gejala alam yang kita jumpai dalam kehidupan kita
setiap hari, misalnya :
a.Pencernaan dan pembakaran zat zat makanan
dalam tubuh.Makanan berasal dari tumbuh tumbuhan. Tumbuh tumbuhan berassimilasi
denganproses kimia.Tubuh kita membutuhkan karbohidart, protein, lemak, vitamin,
yang keseluruhannyamerupakan proses kimia sehingga dapat menghasilkan gas
karbondioksida, air danenergi.
b. Dalam kehidupan ini, kita membutuhkan
sabun, pasta gigi, tekstil, kosmetik, plastik,obat-obatan, pupuk, pestisida,
bahan bakar, cat, bumbu masak, alat-alat rumahtangga, bahkan berbagai jenis
makanan olahan, yang semuanya merupakan hasil daripenerapan ilmu kimia.Hampir
semua bahan keperluan kita, sedikit banyak, baik langsung atau tidak
langsungmengalami sentuhan kimia. Coba Anda perhatikan gambar berikut.
Ilmu kimia memiliki
kedudukan yang penting dan diperlukan oleh bidang ilmu lainnya. Beberapa
manfaat yang sebenarnya itu merupakan manfaat ilmu kimia dalam kehidupan
manusia bahkan tidak begitu disadari. Berikut ini adalah beberapa manfaat ilmu
kimia dalam kehidupan manusia yang tidak bisa digantikan oleh ilmu yang lain.
1.
Manfaat Ilmu Kimia - Bidang Kedokteran
Manfaat ilmu kimia yang
pertama pada kehidupan manusia adalah dalam bidang kedokteran. Untuk membantu
penyembuhan pasien yang mengidap suatu penyakit, digunakan obat-obatan yang
dibuat berdasarkan hasil riset terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan
yang berkhasiat yang dilakukan dalam cabang kimia farmasi
2.
Manfaat Ilmu Kimia - Bidang Pertanian
Mungkin Anda bingung, apa
hubungan antara ilmu kimia dan bidang pertanian, lalu apa /manfaat ilmu kimia/
bagi bidang pertanian? Baiklah, bukankah untuk mengembalikan kesuburan tanah,
perlu dilakukan penambahan pupuk, sedangkan hama dapat diatasi dengan
penambahan pestisida. Manfaat dan bahaya penggunaan pupuk dan pestisida harus dipahami sehingga tidak
terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Hal yang harus diingat adalah pupuk dan
pestisida adalah “produk” dari ilmu kimia.
3.
Manfaat Ilmu Kimia - Bidang Geologi
Bidang ini berkaitan dengan
penelitian batu-batuan (mineral) dan pertambangan gas dan minyak bumi. Proses
penentuan unsur-unsur yang menyusun mineral dan tahap pendahuluan untuk
eksplorasi, menggunakan dasar-dasar ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam bidang
ini untuk membantu memahami serta mengerti temuan para peneliti tentang
bebatuan atau “benda-benda” alam.
4.
Manfaat Ilmu Kimia - Bidang Biologi
Bidang ini khusus
mempelajari tentang makhluk hidup (hewan dan tumbuhan). Proses kimia yang
berlangsung dalam makhluk hidup meliputi pencernaan makanan, pernapasan,
metabolisme, fermentasi, fotosintesis dan lain-lain. Untuk mempelajari hal tersebut,
diperlukan pengetahuan tentang struktur dan sifat senyawa yang ada, seperti
karbohidrat, protein, vitamin, enzim, lemak, asam nukleat dan lain-lain.
Meskipun secara umum, bidang ini lebih erat kaitannya dengan ilmu biologi,
namun manfaat ilmu kimia juga nyatanya sedikit banyak berpengaruh dalam bidang
biologi ini.
5.
Manfaat Ilmu Kimia - Bidang Hukum
Anda bingung apa kaitan
bidang hukum dengan ilmu kimia? Bidang hukum secara langsung memang tidak ada
hubungan dengan ilmu kimia, namun manfaat ilmu kimia dalam bidang hukum ini
dapat dirasakan ketika diberlakukannya pemeriksaan peralatan bukti kriminalitas
(kriminologi). Bagian tubuh tersangka dapat diperiksa dengan memeriksa struktur
DNA-nya karena struktur DNA setiap orang berbeda-beda. Pemeriksaan ini
melibatkan ilmu kimia.
6.
Manfaat Ilmu Kimia - Bidang Mesin
Manfaat Ilmu kimia juga
bisa mengenai bidang permesinan yaitu mempelajari sifat dan komposisi logam
yang baik untuk pembuatan mesin , mempelajari sifat, komposisi bahan bakar dan
minyak pelumas mesin.
7.
Manfaat Ilmu Kimia - Bidang Teknik Sipil
Bahan-bahan yang digunakan
dalam bidang ini adalah semen, kayu, cat, paku, besi, paralon (pipa PVC), lem
dan sebagainya. Semua bahan tersebut dihasilkan melalui riset yang berdasarkan
ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam hal ini adalah agar bahan-bahan bangunan
tersebut dapat diketahui kelebihan serta kekurangannya, sehingga dapat
meminimalisir kecelakaan dikemudian hari. Melihat begitu banyaknya kaitan
antara ilmu kimia dan bidang-bidang kehidupan manusia, maka sangatlah jelas bahwa manfaat ilmu kimia memegang peranan penting
dalam kehidupan manusia. Kehadirannya menyeimbangkan kehidupan manusia untuk selaras
dengan peningkatan kualitas hidup di muka bumi.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Kimia dari bahasa Arab: kimiya = perubahan benda/zat atau bahasa Yunani: khemeia. Jadi Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat
zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta
interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari
2.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat
atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi
antara zat kimia dalam reaksi
kimia, yang
mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain
3.
Konsep dasar kimia terdiri dari Tatanama, Atom,
Unsur, Ion, Senyawa, Molekul, Zat kimia, Ikatan kimia, Wujud zat, Reaksi kimia,
Kimia kuantum, Hukum kimia.
4.
Ilmu kimia memiliki kedudukan yang penting dan diperlukan oleh bidang
ilmu lainnya. Beberapa manfaat yang sebenarnya itu merupakan manfaat ilmu kimia
dalam kehidupan manusia bahkan tidak begitu disadari adalah Manfaat Ilmu Kimia
- Bidang Kedokteran, Manfaat Ilmu Kimia - Bidang Pertanian, Manfaat Ilmu Kimia
- Bidang Geologi, Manfaat Ilmu Kimia - Bidang Biologi, Manfaat Ilmu Kimia -
Bidang Hukum, Manfaat Ilmu Kimia - Bidang Mesin, Manfaat Ilmu Kimia - Bidang
Teknik Sipil
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar