A.
JENIS-JENIS ALAT OPTIK
- MATA
Fungsi
Mata sebagai Alat Optik
Mata merupakan salah satu contoh alat optik, karena dalam pemakaiannya mata
membutuhkan berbagai benda-benda optik seperti lensa.
Berikut ini adalah bagian-bagian mata dan fungsinya:
1. Kornea adalah bagian mata yang melindungi
permukaan mata dari kontak dengan udara luar.
2. Iris adalah selaput tipis yang berfungsi untuk
mengatur kebutuhan cahaya dalam pembentukan bayangan.
3. Lensa adalah bagian mata yang berfungsi untuk
memfokuskan bayangan pada retina.
4. Retina berfungsi sebagai layar dalam menangkap
bayangan benda, di tempat ini terdapat simpul-simpul syaraf optik.
5. Otot siliar berfungsi untuk mengatur daya
akomodasi mata.
Bagaimana mata bekerja? Secara sederhana
sebagai alat optik mata membentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil pada
retina. Pemfokusan dilakukan dengan mengubah jarak fokus lensanya. Benda akan
nampak jelas jika bayangan tepat jatuh pada permukaan retina. Hal ini akan
terjadi jika lensa mata dengan kemampuan akomodasinya dapat selalu menempatkan
bayangan pada retina. Karena berbagai hal, kadang-kadang bayangan tidak
terbentuk tepat di retina. Hal ini terjadi jika mata mengalami cacat atau objek
berada diluar jangkauan penglihatan.
Bagaimanakah pembentukan bayangan pada mata?
Lensa positif, membiaskan cahaya dan membentuk bayangan pada retina. Iris mengatur
jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata dengan mengubah ukuran pupilnya. Retina
merupakan media yang menangkap bayangan nyata yang dibentuk oleh lensa. Agar
bayangan selalu jatuh pada retina karena letak benda yang berubah, maka dapat
diatur dengan mengubah jarak fokus lensa matanya.
Jangkauan penglihatan mata: Kemampuan
penglihatan manusia terbatas pada jangkauan tertentu atau disebut jangkauan
penglihatan yaitu daerah di depan mata yang dibatasi oleh dua buah titik. Titik
terjauh (punctum remotum disingkat PR) dan titik terdekat (punctum proximum
disingkat PP).
PR adalah titik terjauh didepan mata, dimana
benda masih nampak dengan jelas. PP adalah titik terdekat didepan mata, dimana
benda masih nampak dengan jelas.
Objek akan nampak jelas jika objek berada pada
jangkauan penglihatan, dan objek tidak akan nampak dengan jelas jika objek ada
diluar jangkauan penglihatan (terlalu dekat dengan mata atau terlalu jauh dari
mata).
Cacat mata terjadi karena jangkauan
penglihatan berubah. Hal ini diakibatkan oleh kemampuan daya akomodasi mata
yang berubah. Daya akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk mengubah jarak
fokusnya agar bayangan jatuh di retina mata. Berikut ini akan diuraikan
berbagai jenis cacat mata yang di dasarkan pada kemampuan daya akomodasinya.
Cacat Mata
Setidaknya ada tiga jenis cacat mata yang
diakibatkan oleh kemampuan daya akomodasinya yaitu: miopia, hipermetropia dan
presbiopia. Berikut ini adalah gambar masing-masing cacat mata dan jangkauan
penglihatannya.
1. Mata normal (Emetropia) : memiliki titik jauh
(PR) pada jarak jauh tak berhingga dan titik dekat (PP) = 25 cm, mata ini
jangkauan penglihatannya paling lebar.
2. Rabun jauh (Miopia) : memiliki titik jauh (PR)
terbatas/kurang dari tak berhingga dan titik dekat (PP) = 25 cm.
3. Rabun dekat (Hipermetropia) : memiliki titik
jauh (PR) tak berhingga, tetapi titik dekat (PP) > 25 cm.
4. Rabun jauh dan dekat (Presbiopia) : memiliki
titik jauh (PR) kurang dari tak berhingga dan titik dekat (PP) > 25 cm,
cacat mata ini merupakan gabungan dari hipermetropi dan miopi, sering disebut
sebagai cacat mata tua.
Cacat Mata Miopi
Cacat mata miopi terjadi jika pada penglihatan tak
berakomodasi bayangan jatuh di depan retina, hal ini terjadi karena lensa mata
tidak dapat menjadi sangat pipih (terlalu cembung). Agar dapat melihat jelas
benda yang jauh maka perlu dibantu dengan lensa divergen (lensa cekung). Lensa
divergen adalah lensa yang dapat menyebarkan berkas cahaya.
Dalam perhitungan:
So = letak benda sebenarnya (~)
Si = – PR (batas maksimum jangkauan penglihatan) tanda
(-) menggambarkan bayangan di depan lensa.
Dari persamaan :
diperoleh bahwa:f = – PR
Ukuran lensa yang digunakan adalah :
P = kekuatan lensa dalam satuan dioptri (D)
f = jarak fokus lensa kaca mata dalam satuan meter (m)
Cacat Mata Hipermetropi
Cacat mata hipermetropi terjadi jika penglihatan pada
jarak baca normal mengakibatkan bayangan dari lensa mata jatuh di belakang
retina, hal ini karena lensa mata tidak dapat menjadi sangat cembung (terlalu
pipih). Agar dapat melihat jelas benda-benda pada jarak baca normal (Sn) maka
cacat mata ini perlu dibantu dengan menggunakan lensa konvergen (lensa cembung).
Lensa konvergen adalah lensa yang dapat mengumpul berkas cahaya.
Dalam perhitungan:
So = Sn (jarak baca normal = 25 cm)
Si = – PP (titik dekat hipermetropi), tanda minus
menunjukkan bahwa bayangan maya yang terletak di titik dekatnya
Cacat Mata Presbiopi
Cacat mata presbiopi (mata tua atau rabun
dekat dan rabun jauh diakibatkan karena melemahnya daya akomodasi) terjadi
karena bayangan jatuh di belakang retina pada saat melihat dekat dan bayangan
jatuh di depan retina pada saat melihat jauh, hal ini terjadi karena daya
akomodasi lensa mata lemah. Agar dapat melihat jelas baik benda yang dekat
maupun yang jauh maka perlu dibantu dengan menggunakan gabungan lensa cembung (konvergen)
dan cekung (divergen). Cacat mata ini sering juga dikenal dengan nama cacat
mata tua. Berapa ukuran lensa yang digunakan? Untuk menjawab pertanyaan ini
maka titik jauh maupun titik dekatnya harus diketahui. Selanjutnya dengan
menggunakan cara sebagaimana pada cacat miopi dan cacat hipermetropi, ukuran
lensa dapat diketahui
2. KAMERA
Kamera merupakan alat optik yang dapat
memindahkan/mengambil gambar dan menyimpannya dalam bentuk file, film maupun
print-out. Kamera menggunakan lensa positif dalam membentuk bayangan. Sifat
bayangan yang dibentuk kamera adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.
Pemfokusan dilakukan dengan mengatur jarak lensa dengan film. Perubahan jarak
benda mengakibatkan perubahan jarak bayangan pada film oleh karena itu lensa
kamera perlu digeser agar bayangan tetap jatuh pada film. Hal ini terjadi
karena jarak fokus lensa kamera tetap. Dari rumus umum optik, jika jarak fokus
tetap, maka perubahan jarak benda (So) akan diikuti oleh perubahan jarak bayangan
(Si).
Bagian-bagian dari kamera secara sederhana
terdiri dari:
Lensa cembung
Film
Diafragma
Aperture
BAgaimana Pembentukan bayangan pada kamera?
Lensa positif, membiaskan cahaya dan membentuk bayangan nyata, terbalik dan
diperkecil.
Diafragma mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera dengan mengubah
ukuran aperturenya.
Film merupakan media yang menangkap bayangan nyata yang dibentuk oleh
lensa.
Agar bayangan selalu jatuh pada film karena letak benda yang berubah, maka
dapat diatur dengan menggeser jarak lensa terhadap filmnya.
So = jarak benda dalam meter, Si = jarak bayangan dalam meter, F = titik
fokus lensa
Berdasarkan gambar di atas, kemiripan antara kamera dan
mata adalah:
Kamera Mata Keterangan
Lensa Lensa
Lensa cembung
Diafragma Iris
Mengatur
besar kecilnya lubang cahaya
Aperture Pupil
Lubang tempat masuknya
cahaya
Film Retina
Tempat terbentuknya bayangan
Secara umum bagian-bagian kamera sama dengan
bagian-bagian mata, namun kedua alat ini memiliki perbedaan dalam hal
menempatkan bayangan pada retina/film, perbedaannya adalah:
5.
mata menggunakan daya akomodasi
6.
kamera menggunakan pergeseran lensa
3. LUP
Fungsi Lup atau Kaca Pembesar
Sebagaimana namanya, lup memiliki fungsi untuk
memperbesar bayangan benda. Lup adalah lensa cembung yang digunakan untuk
mengamati benda-benda kecil agar nampak lebih besar. Bayangan yang dibentuk
oleh lup memiliki sifat: maya, tegak, dan diperbesar. Untuk itu benda harus
diletakkan di Ruang I atau daerah yang dibatasi oleh fokus dan pusat lensa atau
cermin (antara f dan O), dimana So < f.
dua cara bagaimana menggunakan lup yaitu:
1. Dengan cara mata berakomodasi maksimum
2. Dengan cara mata tidak berakomodasi
Mata Berakomodasi Maksimum
Mata berakomodasi maksimum yaitu cara
memandang obyek pada titik dekatnya (otot siliar bekerja maksimum untuk menekan
lensa agar berbentuk secembung-cembungnya).
Pada penggunaan lup dengan mata berakomodasi
maksimum, maka yang perlu diperhatikan adalah:
1. bayangan yang dibentuk lup harus berada di
titik dekat mata / Punctum Proksimum (PP)
2. benda yang diamati harus
diletakkan di antara titik fokus dan lensa
3. kelemahan : mata cepat lelah
4. keuntungan : perbesaran
bertambah (maksimum)
5. Sifat bayangan : maya, tegak,
dan diperbesar
Mata Tak Berakomodasi
Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang
obyek pada titik jauhnya (yaitu otot siliar tidak bekerja/rileks dan lensa mata
berbentuk sepipih-pipihnya).
Pada penggunaan lup dengan mata tak
berakomodasi, maka yang perlu diperhatikan adalah:
1. maka lup harus membentuk
bayangan di jauh tak hingga
2.
benda yang dilihat harus diletakkan di titik fokus (So = f)
3.
keuntungan : mata tak cepat lelah
Kerugian : perbesaran berkurang (minimum)
Perhitungan Pada mata berakomodasi maksimum
• Si = -PP = -Sn
Perbesaran sudut atau perbesaran angular
Pada mata tak berakomodasi
• Si = -PR
• So = f
Perbesaran sudut
M = perbesaran sudut
PP = titik dekat mata dalam meter
f = Jarak focus lup dalam meter
4.
TEROPONG
Cara Kerja Teropong
Teropong atau teleskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat
benda-benda yang jauh sehingga tampak lebih jelas dan lebih dekat. Secara umum
teropong terdiri atas dua buah lensa positif. Satu lensa mengarah ke obyek dan
disebut lensa obyektif dan satu lensa mengarah ke mata dan disebut lensa
okuler. dibagi menjadi:
1. teropong bintang
2. teropong bumi
3. teropong panggung
Prinsip utama pembentukan bayangan pada teropong adalah: lensa obyektif
membentuk bayangan nyata dari sebuah obyek jauh dan lensa okuler berfungsi
sebagai lup. Dengan demikian cara mengamati obyek apakah mau dengan cara
berakomodasi maupun tidak berakomodasi tergantung dari posisi lensa okulernya.
Oleh karena itu jarak antara obyektif dan okuler dapat diubah-ubah. Panjang
teropong adalah jarak antara lensa obyektif dan lensa okulernya.
Teropong Bintang
Teropong bintang digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang ada di langit
(bintang). Teropong bintang terdiri dari sebuah lensa cembung yang berfungsi
sebagai lensa obyektif dengan diameter dan jarak fokus besar, sedangkan
okulernya adalah sebuah lensa cembung dengan jarak fokus pendek. Bagaimanakah
pembentukan bayangan pada teropong dan bagaimana sifat bayangannya? Ikutilah
kegiatan berikut ini.
Teropong Bumi
Teropong bumi digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang jauh dipermukaan
bumi. Teropong ini akan menghasilkan bayangan yang nampak lebih jelas, lebih
dekat dan tidak terbalik. Teropong bumi terdiri dari tiga lensa positif dan
salah satunya berfungsi sebagai pembalik bayangan. Pembentukan bayangan pada
alat ini dapat dilihat dalam gambar berikut.
Panjang teropong bumi adalah panjang fokus lensa obyektif ditambah 2 kali
jarak fokus lensa pembalik dan panjang fokus lensa okuler. Dengan rumus : d =
fOb + 4 fp + fOk
dibagi menjadi:
1. teropong bintang
2. teropong bumi
3. teropong panggung
Prinsip utama pembentukan bayangan pada teropong adalah: lensa obyektif
membentuk bayangan nyata dari sebuah obyek jauh dan lensa okuler berfungsi
sebagai lup. Dengan demikian cara mengamati obyek apakah mau dengan cara
berakomodasi maupun tidak berakomodasi tergantung dari posisi lensa okulernya.
Oleh karena itu jarak antara obyektif dan okuler dapat diubah-ubah. Panjang
teropong adalah jarak antara lensa obyektif dan lensa okulernya.
Teropong Bintang
Teropong bintang digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang ada di langit
(bintang). Teropong bintang terdiri dari sebuah lensa cembung yang berfungsi
sebagai lensa obyektif dengan diameter dan jarak fokus besar, sedangkan
okulernya adalah sebuah lensa cembung dengan jarak fokus pendek. Bagaimanakah
pembentukan bayangan pada teropong dan bagaimana sifat bayangannya? Ikutilah
kegiatan berikut ini.
Teropong Bumi
Teropong bumi digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang jauh dipermukaan
bumi. Teropong ini akan menghasilkan bayangan yang nampak lebih jelas, lebih
dekat dan tidak terbalik. Teropong bumi terdiri dari tiga lensa positif dan
salah satunya berfungsi sebagai pembalik bayangan. Pembentukan bayangan pada
alat ini dapat dilihat dalam gambar berikut.
Panjang teropong bumi adalah panjang fokus lensa obyektif ditambah 2 kali
jarak fokus lensa pembalik dan panjang fokus lensa okuler. Dengan rumus : d =
fOb + 4 fp + fOk
Teropong Panggung
Teropong panggung adalah teropong yang mengkombinasikan antara lensa
positif dan lensa negatif. Lensa negatif digunakan sebagai pembalik dan
sekaligus sebagai okuler. Sifat bayangan yang terbentuk adalah maya, tegak, dan
diperkecil. Seperti apa pembentukan bayangan pada teropong panggung? Perhatikan
kegiatan berikut ini!
Prinsip kerja teropong panggung adalah sinar sejajar yang masuk ke lensa
obyektif membentuk bayangan nyata tepat di titik fokus obyektif. Bayangan ini
akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Dan oleh lensa okuler akan
dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata.
Pada pengamatan tanpa berakomodasi maka panjang teropong adalah :
d = f (Ob) – f (Ok)
d = panjang teropong dalam meter
f (Ob) = panjang fokus lensa obyektif dalam meter
f (Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter
5. MIKROSKOP
Pengertian dan Bagian-bagian Mikroskop
LUP sebagai alat yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda kecil
memiliki keterbatasan. Untuk itu diperlukan alat optik yang memiliki kemampuan
untuk memperbesar bayangan hingga berlipat-lipat. Alat ini dikenal dengan nama
mikroskop. Mikroskop yang paling sederhana menggunakan kombinasi dua buah lensa
positif, dengan panjang titik fokus obyektif lebih kecil daripada jarak titik
fokus lensa okuler.
Prinsip kerja mikroskop adalah obyek
ditempatkan di ruang dua lensa obyektif sehingga terbentuk bayangan nyata
terbalik dan diperbesar. Lensa okuler mempunyai peran seperti lup, sehingga
pengamat dapat melakukan dua jenis pengamatan yaitu dengan mata tak
berakomodasi atau dengan mata berakomodasi maksimum. Pilihan jenis pengamatan
ini dapat dilakukan dengan cara menggeser jarak benda terhadap lensa obyektif
yang dilakukan dengan tombol soft adjustment (tombol halus yang digunakan untuk
menemukan fokus). Kegiatan berikut ini akan memperlihatkan pembentukan bayangan
pada mikroskop.
Pembentukan Bayangan pada Mikroskop
Pengamatan menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi
maksimum.
Pengamatan ini menempatkan bayangan akhir (bayangan lensa
okuler) maya pada titik dekat pengamat (PP).
Perbesaran mikroskop pada pengamatan ini adalah:
Keterangan:
S(Ob) = Jarak benda lensa obyektif dalam meter
S’(Ob) = Jarak bayangan lensa obyektif dalam meter
PP = titik dekat pengamat dalam meterf(Ok) = panjang
fokus lensa okuler dalam meter
Pengamatan menggunakan mikroskop dengan mata tidak
berakomodasi.
menempatkan bayangan akhir (bayangan lensa okuler) maya
pada titik jauh pengamat (PR).
Perbesaran mikroskop pada pengamatan ini adalah:
S(Ob) = Jarak benda lensa obyektif dalam meter
S’(Ob) = Jarak bayangan lensa obyektif dalam meter
PP = titik dekat pengamat dalam meterf(Ok) = panjang
fokus lensa okuler dalam meter
Panjang Mikroskop
Panjang mikroskop diukur dari jarak antara lensa obyektif
dan lensa okuler. Untuk masing-masing jenis pengamatan, panjang mikroskop dapat
dihitung dengan cara yang berbeda.
Mata
berakomodasi maksimum
d = Si(Ob) + So(Ok)
B. Mata tak berakomodasi
d = Si(Ob) + f(Ok)
Keterangan:
d = panjang mikroskop dalam meter
Si(Ob) = jarak bayangan lensa obyektif dalam meter
So(Ok) = jarak benda lensa okulerdalam meterf(Ok) = jarak
fokus lensa okuler dalam meter
BAB II
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
A. Pengertian
Gelombang adalah
bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Jadi Gelombang
Elektromagnetik mempunyai pengertian Gerak gelombang yang tidak memerlukan
medium perantara dalam perambatannya. Gelombang tersebut termasuk jenis
gelombang magnet yang menjalar secara bersamaan. Adapun Definisi menurut teori
Maxwell atau teori-teori yang mendasari hipotesis tentang gelombang
elektromagnetik adalah sebagaiberikut :
1.
Hukum coulomb dan gauss ,yang
menyatakan bahwa muatan listrik statis menimbulkan medan listrik di sekitar
nya.
2.
Hukum Biot-Savart dan
Ampere,menyatakan bahwa muatan listrikk yang mengalir (arus listrik)
menimbulkan medan magnet di sekitar nya.
3.
Hukum Faraday menyatakan bahwa
perubahan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik.
B. Spektrum Gelombang
Elektrimagnetik
Urutan spektrum
gelombang elektromagnetik dari frekuensi terkecil hingga terbesar adalah:
- Gelombang radio 4. Radar 7. Sinar ulraviolet
- Gelombang televisi 5. Sinar inframerah 8. Sinar X
- Gelombang mikro 6. Sinar tampak (cahaya) 9. Sinar gamma (y)
- Radar
- Sinar inframerah
- Sinar tampak [cahaya]
- Sinar ulraviolet
- Sinar x
- Sinar gamma [y]
Susunan semua bentuk
gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang gelombang dan frekuensinya disebut
spektrum elektromagnetik. Gambar spectrum elektromagnetik di bawah disusun
berdasarkan panjang gelombang (diukur dalam satuan _m) mencakup kisaran energi
yang sangat rendah, dengan panjang gelombang tinggi dan frekuensi rendah,
seperti gelombang radio sampai ke energi yang sangat tinggi, dengan panjang
gelombang rendah dan frekuensi tinggi seperti radiasi X-ray dan Gamma Ray.
- Gelombang Radio
Gelombang radio dikelompokkan menurut panjang
gelombang atau frekuensinya. Jika panjang gelombang tinggi, maka pasti
frekuensinya rendah atau sebaliknya. Frekuensi gelombang radio mulai dari 30
kHz ke atas dan dikelompokkan berdasarkan lebar frekuensinya. Gelombang radio
dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat melalui kawat-kawat
penghantar. Muatan-muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian elektronika yang
disebut osilator. Gelombang radio ini dipancarkan dari antena dan diterima oleh
antena pula. Kamu tidak dapat mendengar radio secara langsung, tetapi penerima
radio akan mengubah terlebih dahulu energi gelombang menjadi energi bunyi.
- Gelombang televisi
Gelombang ini merambat lurus dan tidak dapat
dipantulkan oleh lapisan atmosfer, sehingga diperlukan stasiun penghubung
(relai) yang terletak pada tempat yang tinggi atau satelit sebagai penghubung.
- Gelombang mikro
Gelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang radio
dengan frekuensi paling tinggi yaitu diatas 3 GHz. Jika gelombang mikro diserap
oleh sebuah benda, maka akan muncul efek pemanasan pada benda itu. Jika makanan
menyerap radiasi gelombang mikro, maka makanan menjadi panas dalam selang waktu
yang sangat singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam microwave oven untuk
memasak makanan dengan cepat dan ekonomis.
Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada pesawat
RADAR (Radio Detection and Ranging) RADAR berarti mencari dan menentukan jejak
sebuah benda dengan menggunakan gelombang mikro. Pesawat radar memanfaatkan
sifat pemantulan gelombang mikro. Karena cepat rambat glombang elektromagnetik
c = 3 X 108 m/s, maka dengan mengamati selang waktu antara pemancaran dengan
penerimaan.
- Radar
Radar (radio detecting and ranging) digunakan untuk
pemancar dan penerima gelombang elektromagnetik. Digunakan di bandara untuk
mendeteksi adanya pesawat yang terbang atau meninggalkan bandara.
- Sinar Inframerah
Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz
sampai 1014 Hz atau daerah panjang gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm. jika kamu
memeriksa spektrum yang dihasilkan oleh sebuah lampu pijar dengan detektor yang
dihubungkan pada miliampermeter, maka jarum ampermeter sedikit diatas ujung
spektrum merah. Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi di atas
spektrum merah itu disebut radiasi inframerah.
Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam
molekul-molekul yang bergetar karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda panas
pasti memancarkan sinar inframerah. Jumlah sinar inframerah yang dipancarkan
bergantung pada suhu dan warna benda.
- Cahaya tampak
Cahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yang
paling dikenal oleh kita dapat didefinisikan sebagai bagian dari spektrum
gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata manusia. Panjang
gelombang tampak nervariasi tergantung warnanya mulai dari panjang gelombang
kira-kira 4 x 10-7 m untuk cahaya violet (ungu) sampai 7x 10-7 m untuk cahaya
merah. Kegunaan cahaya salah satunya adlah penggunaan laser dalam serat optik
pada bidang telekomunikasi dan kedokteran.
- Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah
1015 Hz sampai 1016 Hz atau dalam daerah panjang gelombagn 10-8 m 10-7 m.
gelombang ini dihasilkan oleh atom dan molekul dalam nyala listrik. Matahari
adalah sumber utama yang memancarkan sinar ultraviolet dipermukaan bumi,lapisan
ozon yang ada dalam lapisan atas atmosferlah yang berfungsi menyerap sinar ultraviolet
dan meneruskan sinar ultraviolet yang tidak membahayakan kehidupan makluk hidup
dibumi.
- Sinar X
Sinar X mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10
Hz . panjang gelombangnya sangat pendek yaitu 10 cm sampai 10 cm. meskipun
seperti itu tapi sinar X mempunyai daya tembus kuat, dapat menembus buku tebal,
kayu tebal beberapa sentimeter dan pelat aluminium setebal 1 cm.
- Sinar Gamma
Sinar gamma mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai
10 Hz atau panjang gelombang antara 10 cm sampai 10 cm. Daya tembus paling
besar, yang menyebabkan efek yang ser jika diserap oleh jaringan tubuh.
C. Sifat-Sifat Gelombang
Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik memiliki sifat-sifat
sebagai berikut:
- Gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam ruang tanpa medium
- Gelombang Elektromagnetik merupakan gelombang transversal.
- Gelombang elektromagnetik tidak memiliki muatan listrik sehingga bergerak lurus dalam medan magnet maupun medan listrik.
- Gelombang elektromagnetik dapat mengalami pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), perpaduan (interferensi), pelenturan (difraksi), pengutuban (polarisasi).
- Perubahan medan listrik dan medan magnet terjadi secara bersamaan, sehingga medan listrik dan medan magnet sefase dan berbanding lurus.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpula
Alat optik adalah alat-alat yang salah satu
atau lebih komponennya menggunakan benda optik, seperti: cermin, lensa, serat
optik atau prisma. Prinsip kerja dari alat optik adalah dengan memanfaatkan
prinsip pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya. Pemantulan cahaya adalah
peristiwa pengembalian arah rambat cahaya pada reflektor. Pembiasan cahaya
adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya karena cahaya melalui bidang
batas antara dua zat bening yang berbeda kerapatannya.
Alat optik
bekerja berdasarkan sifat-sifat optik, seperti refleksi, refraksi,
difraksi, interferensi, dan polarisasi. Alat optik terdiri dari alat optik
alamiah dan alat optik buatan. Alat alamiah misalnya mata, sedangkan alat optik
buatan seperti kacamata, lup, mikroskop, teleskop, kamera, dan proyektor. Alat
optik yang paling utama adalah mata, karena mata merupakan alat untuk melihat.
Banyak pengetahuan yang kita peroleh melalui proses penglihatan melalui mata.
Fungsi alat-alat optik yang lainnya sebenarnya adalah membantu proses
penglihatan atau pengamatan.
Mata merupakan salah satu contoh alat optik,
karena dalam pemakaiannya mata membutuhkan berbagai benda-benda optik seperti
lensa.
Kamera merupakan alat optik yang dapat
memindahkan/mengambil gambar dan menyimpannya dalam bentuk file, film maupun
print-out. Kamera menggunakan lensa positif dalam membentuk bayangan. Sifat
bayangan yang dibentuk kamera adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.
Pemfokusan dilakukan dengan mengatur jarak lensa dengan film. Perubahan jarak
benda mengakibatkan perubahan jarak bayangan pada film oleh karena itu lensa
kamera perlu digeser agar bayangan tetap jatuh pada film. Hal ini terjadi
karena jarak fokus lensa kamera tetap. Dari rumus umum optik, jika jarak fokus
tetap, maka perubahan jarak benda (So) akan diikuti oleh perubahan jarak
bayangan (Si).
Fungsi Lup atau Kaca Pembesar Sebagaimana
namanya, lup memiliki fungsi untuk memperbesar bayangan benda. Lup adalah lensa
cembung yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil agar nampak lebih
besar. Bayangan yang dibentuk oleh lup memiliki sifat: maya, tegak, dan
diperbesar
Teropong atau teleskop adalah sebuah alat yang
digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh sehingga tampak lebih jelas dan
lebih dekat. Secara umum teropong terdiri atas dua buah lensa positif. Satu
lensa mengarah ke obyek dan disebut lensa obyektif dan satu lensa mengarah ke
mata dan disebut lensa okuler. dibagi menjadi:
1. teropong bintang
2. teropong bumi
3. teropong panggung
LUP sebagai alat yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda kecil
memiliki keterbatasan. Untuk itu diperlukan alat optik yang memiliki kemampuan
untuk memperbesar bayangan hingga berlipat-lipat. Alat ini dikenal dengan nama
mikroskop
REFERENSI:
www. Scribs.com
www.wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar